Berita Papua Barat
DLHP Papua Barat Gandeng Pelajar Semarakkan Hari Lingkungan Hidup
pelibatan kaum pelajar dalam semarak Hari Lingkungan Hidup untuk menguatkan peran sekolah dalam penanganan sampah.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Puluhan pelajar di Manokwari ikut menyemarakkan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Papua Barat, Senin (5/6/2023).
Dengan didampingi oleh gurunya masing-masing, para pelajar tingkat SD dan SMP, itu terlibat aktif dalam rangkaian acara di kantor DLHP Papua Barat.
Mulai dari mengikuti apel dengan khidmat, hingga menyimak dengan saksama sosialisasi "Solusi untuk Polusi Plastik", sesuai tema yang diusung pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023.
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLHP Papua Barat Ajak Aktualisasikan Solusi Polusi Plastik
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Hermus Indou: Tidak Boleh Rusak Laut dan Hutan
Kepala DLHP Papua Barat, Reymond Yap mengatakan, pelibatan kaum pelajar dalam semarak Hari Lingkungan Hidup untuk menguatkan peran sekolah dalam penanganan sampah.
“Sosialiasi ini supaya guru dan siswa yang hadir bisa menularkan ke teman-teman di sekolahnya tentang cara penanganan sampah, dan bagaimana peduli terhadap lingkungan,” ujar Reymond Yap.
Hal itulah yang dirasakan Arsya Marvin Rante Tandung (11) setelah lebih kurang tiga jam mengikuti sosialisasi "Solusi untuk Polusi Plastik".
Siswa kelas 5 SD Inpres 22 Wosi, itu mengungkapkan, sosialiasi yang diwarnai permainan atraktif tentang pemilahan sampah, berhasil mengubah pola pikirnya tentang sampah plastik.
“Saya belajar kalau sampah plastik itu ternyata jangan dibakar, karena nanti bisa jadi polusi. Kita tidak boleh buang sampah plastik sembarangan,” tutur Arsya.
Ia menyebut, pendidikan lingkungan hidup sudah diajarkan terlebih dahulu dari keluarganya.
Langkah sederhana seperti membantu sang ayah membersihkan pekarangan rumah.
Guru wali Arsya yang ikut mendampingi, Zulham Karim pun mengakui, kalau lingkungan sekolah bisa merangkap jadi penghasil maupun pengelola sampah.
Konsumsi makanan dan minuman di kantin sekolah tiap harinya, menjadi penyumbang sampah di lingkungan.
“Tiap lima jam pasti kotak sampah sudah penuh,” tutur Zulham Karim.
Ia menyebut, setelah sosialisasi hari ini, pihak sekolah berencana akan melakukan pengadaaan tong sampah sesuai jenisnya.
Di antaranya tong untuk sampah jenis botol plastik, dedaunan atau sampah organik, dan sampah lainnya seperti kertas, kantong plastik dan lainnya.
Seperti yang hari ini diingatkan kembali oleh pemateri sosialisasi "Solusi untuk Polusi Plastik", yakni Ketua Koperasi Produsen Pengelola Sampah Kabupaten Manokwari, Yohanes Ada Lebang
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.