Pj Gubernur Papua Barat 'Warning' Pejabat: Jangan Bangga Program Padahal Banyak Persoalan di Sekitar

Menurut Paulus Waterpauw, anak-anak menjadi perhatian serius apalagi dikelilingi masalah mengenai stunting dan kemiskinan ekstrem.

|
Humas Pemprov Papua Barat
Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, mengingatkan para pejabat untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi memiliki tanggung jawab menciptakan generasi produktif untuk generasi emas 2045. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI SELATAN - Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, secara maraton, selalu menyuarakan target generasi emas 2045.

Anak-anak menjadi perhatian serius apalagi dikelilingi masalah mengenai stunting dan kemiskinan ekstrem.

Saat kunjungan ke Manokwari Selatan, Selasa (6/6/2023), Paulus Waterpauw mengatakan miris jika anak-anak yang terindikasi stunting dan kemiskinan ekstrem tak ditangani secara serius.

Ia mengingatkan para pejabat untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi memiliki tanggung jawab menciptakan generasi produktif.

Baca juga: Paulus Waterpauw dan Ketua PKK Papua Barat Jadi Orang Tua Asuh untuk 20 Anak Stunting di Mansel

 

"Target negara ini generasi emas 2045 akan menjadi tenaga kerja produktif yang ada di Indonesia. Pejabat harus mempunyai tugas serius menciptakan anak-anak produktif. Itulah pentingnya, jangan urus perut saja," kata Paulus Waterpauw.

Menurut Pj Gubernur Papua Barat, warga Papua Barat patutlah bersyukur karena segala perhatian pemerintah pusat yang diarahkan ke Tanah Papua.

Saat blusukan beberapa waktu lalu di Manokwari Selatan, ia mendapati banyak sekali masalah anak putus sekolah dengan beragam sebab akibat.

Menurutnya, penataan yang dimulai dari keluarga menjadi kunci utamanya.

Baca juga: Pj Gubernur Papua Barat dan Roma Megawanty Belanja di Pasar Sore Mansel, Pedagang pun Senang

Peran orang tua menjadi garda terdepan untuk berjuang demi memenuhi kebutuhan anak-anak agar kelak dapat menggapai cita-cita.

Hal terpenting lainnya adalah pemenuhan gizi makanan agar perkembangan anak dapat terkontrol dengan baik.

Di samping itu, pemanfaatan lahan kosong untuk bercocok tanam kebutuhan pangan dinilai efektif mampu menjaga kestabilan ekonomi.

"Areal sekitar bapa dong tinggal ini banyak anak putus sekolah. Makanya kalau cerita itu program bagus, kerja bagus. Sekarang stunting tinggi, berarti tidak urus apa-apa, sementara penyiapan keluarga ini penting," katanya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved