Papua Barat Mendunia

Paulus Waterpauw: Perlu Bentuk Perusda Untuk Tampung Komoditas Unggulan Papua Barat

Pemprov Papua Barat sedang berusaha untuk membentuk Perusahaan Daerah (Perusda) yang bisa menampung komoditas dan produk unggulan.

|
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
Tribun Network
Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purnawirawan) Paulus Waterpauw menyampaikan sambutan pada webinar "Bangga Buatan Indonesia, Ayo Papua Barat Mendunia", Senin (12/6/2023). Seminar secara hybrid di Studio 1 Kompas Tv, Jakarta dan virtual, diselenggarakan oleh Kemendag bekerja sama dengan Tribun Network. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kemiskinan dinilai berkaitan erat dengan pendapatan keluarga. Pendapatan keluarga bisa meningkat jika keluarga memiliki produk yang dapat dijual di pasar dengan harga memadai.

Pendapatan yang tinggi dan konsisten dinilai bisa membuat keluarga keluar dari kemiskinan.

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, Senin (12/6/2023) mengatakan perlu ada perhatian serius dan sungguh-sungguh dalam membangun UMKM di Papua Barat.

Baca juga: PT Telkom Indonesia Dukung Tiga Hal Ini untuk Majukan Perekonomian Papua Barat

Baca juga: Kemiskinan di Papua Barat 26 Persen, Paulus Waterpauw: Daerah Perlu Program Jelas dan Terukur

Dalam catatan Pemprov Papua Barat, ada 250 UMKM yang dibina oleh Bank Indonesia Papua Barat. Tetapi, yang dinyatakan lolos verifikasi mencapai 55 UMKM.

Kawasan daratan tinggi, seperti di Kabupaten Pegunungan Arfak, ia menilai petani dapat menghasilkan produk-produk holtikultura yang dibutuhkan seperti kentang, wortel, bawang merah, bawang putih, bunga dan daun bawang serta sayuran lainnya.

Produk holtikultura di Papua Barat, menurut Paulus Waterpauw sangat organik sehingga baik bagi kesehatan tubuh.

Produk organik selain di Pegunungan Arfak juga diproduksi di Kabupaten Manokwari tepatnya di Distrik Prafi, serta di Kabupaten Manokwari Selatan di Distrik Oransbari. Produk yang dimaksud ialah beras organik.

Dari sisi harga, diakui beras organik lebih tinggi dibandingkan beras biasa.

Sementara di Kabupaten Teluk Wondama, Fak-Fak, Kaimana dan Teluk Bintuni ada hasil perikanan yang bisa dikemas secara modern dan dapat diekspor ke luar Papua Barat dengan harga premium.

"Karena mutunya sangat tinggi," ungkap Paulus Waterpauw.

Adapun hasil perikanan yang dimaksud seperti ikan asin, kepiting juga rumput laut, ikan tuna dan ikan merah.

Hasil perikanan dan kelautan itu disebutnya sebagai contoh keunggulan ekonomi Papua Barat yang bisa dihasilkan rakyat.

Hanya, yang diperlukan adalah menciptakan dan mengembangkan satu sistem pengumpulan dengan sistem seleksi produk dan penjaminan mutu pemasaran.

Paulus Waterpauw mengaku Pemprov Papua Barat sedang berusaha untuk membentuk Perusahaan Daerah (Perusda) yang bisa menampung komoditas dan produk unggulan.

Sejauh ini, Papua Barat hanya memiliki satu Perusda yang dalam evaluasi karena belum maksimal menjalankan berbagai program untuk produk unggulan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved