Papua Barat Mendunia

PT Telkom Indonesia Dukung Tiga Hal Ini untuk Majukan Perekonomian Papua Barat

penyiapan jaringan yang mumpuni dan berkualitas, penyiapan platform metanesia dan menyediakan platform Padi UMKM

Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Kresensia Kurniawati Mala Pasa
Ruth Baransano, perajin barang bekas sekaligus UMKM 'New Art' yang sudah memamerkan produk hingga ke Benua Eropa, saat sedang menjaga stan New Art dalam Festival Ecotourism Papua Barat 2022 di MCM, Kamis (30/9/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Direktur Bisnis PT Telkom Indonesia Muhammad Fajrin Rasyid memastikan pihaknya mendukung Pemprov Papua Barat dalam memajukan ekosistem digital.

Setidaknya ada tiga hal yang telah dilakukan dalam mendukung digitalisasi di Papua Barat berjalan maju.

Ketiganya ialah penyiapan jaringan yang mumpuni dan berkualitas, penyiapan platform metanesia dan menyediakan platform Padi UMKM bagi para pelaku UMKM.

Baca juga: Bangga Buatan Indonesia, Paulus Waterpauw: UMKM Jadi Fokus Pemerintah Provinsi

Baca juga: Dirjen Perdagangan Dalam Negeri: Potensi Wisata, Laut, Hutan Hingga Ekspor Papua Barat Membanggakan

Fajrin Rasyid, Senin (12/6/2023) mengatakan peran PT Telkom Indonesia di Papua Barat ialah menyiapkan UMKM masuk dalam ekosistem digital. Tujuannya meningkatkan penjualan UMKM baik dalam dan luar negeri.

Disebutnya, keuntungan UMKM masuk dalam platform digital seperti Padi UMKM yakni agar hasil produk UMKM dapat diincar oleh baik perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta dan luar negeri.

Ia memperkirakan keuntungan perekonomian yang masuk dalam platform digital dapat bertumbuh hingga 8 kali lipat pada 10 tahun ke depan.

Fajrin Rasyid mencontohkan perekonomian dalam platform digital Padi UMKM telah terjadi transaksi hingga bernilai Rp 4 Triliun.

"Maka harapannya agar UMKM mau untuk masuk dalam platform digital itu," ungkapnya.

Keuntungan lainnya ialah, sesuai visi Presiden Joko Widodo dan Kementerian BUMN, setiap perusahaan diharuskan mewajibkan produk UMKM untuk dibeli.

Fajrin Rasyid menyebut, jika hanya memerlukan produk yang dapat diproduksi UMKM, maka perusahaan diwajibkan membelinya terlebih dahulu.

Contohnya ialah makanan untuk meeting, pakaian seragam yang dijahit serta produk lain yang dapat dihasilkan UMKM.

"Menguntungkan bagi UMKM apalagi kami mencatat ada sekitar 100 perusahaan besar dalam Padi UMKM itu," ungkapnya.

Sementara platform Metanesia lebih ditekankan sebagai media promosi. Dimana user Metanesia tidak hanya netizen Indonesia melainkan pula mancanegara.

PT Telkom Indonesia juga mencatat ada sekitar 67 pelaku UMKM hasil kurasi Bank Indonesia Papua Barat yang masuk dalam platform Metanesia.

Produk dan video promosi UMKM itu sudah dilihat oleh para ribuan pengguna Metanesia.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved