Kantor Bea dan Cukai Manokwari Rencana Bangun Ekspor Ikan Tuna Langsung dari Manokwari

Kepala KPPBC Manokwari, Didit Prayudi Sidharta, ikan tuna asal Manokwari merupakan satu di antara yang terbaik di dunia.

Penulis: redaksi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TribunPapuaBarat.com/Rachmat Julaini
Kepala KPPBC TPMC Manokwari, Didit Prayudi Sidharta (paling kiri), di Kantor TribunPapuaBarat.com, Manokwari, Papua Barat, Rabu (26/07/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C Manokwari, berencana membangun konsep ekspor langsung dari Manokwari.

Kepala KPPBC Manokwari, Didit Prayudi Sidharta, mengatakan upaya itu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari bea dan cukai, terutama dari ekspor UMKM.

Menurutnya, ikan tuna asal Manokwari merupakan satu di antara yang terbaik di dunia.

Ekspor ikan tuna sangat potensial karena Manokwari memiliki laut seluas sekira 500 km2.

Dengan begitu, ucap Didit Prayudi Sidharta, ekspor ikan tuna asal dari Manokwati sangat potensial, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

KPPBC Manokwari akan mengandeng berbagai pihak demi merealisasikan ekspor ikan tuna langsung dari Manokwari ini.

Baca juga: Paulus Waterpauw: Manokwari Perlu Cold Storage Besar, Tampung dan Ekspor Hasil Perikanan Papua Barat

 

"Kami masih berkoordinasi dengan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) dan BI (Bank Indonesia) dan rekan-rekan di luar daerah yang menampung ikan tuna dari Manokwari," ujar Didit Prayudi Sidharta di Kantor TribunPapuaBarat.com, Manokwari, Rabu (26/07/2023).

Selama ini, ucapnya, ikan tuna dari Manokwari dibawa ke daerah lain untuk diekspor.

Pemasukan bea dan cukai ekspor ikan tuna itu pun diterima daerah lain, bukan Manokwari sebagai penghasil ikan tuna.

Ia mengakui, bersama beberapa mitra, sedang berusaha menggali dan menghitung potensi ekspor ikan tuna dan hasil UMKM asal Manokwari.

Baca juga: Dirjen Perdagangan Dalam Negeri: Potensi Wisata, Laut, Hutan Hingga Ekspor Papua Barat Membanggakan

"Kami juga butuh support dari pemda (pemerintah daerah), supaya daerah ini bisa jauh lebih maju," kata Didit Prayudi Sidharta.

Hingga semester satu 2023, ucapnya, pemasukan dari KPPBC Manokwari dan bea dan cukai sudah melampui target.

Pencapaian berada di angka Rp 1,97 miliar dari pagu Rp 1,67 miliar.

Khusus di Manokwari sudah mencapai 100 persen dari target Rp 1,2 miliar.

Sebagian besar pemasukan tersebut diperoleh dari bea dan cukai ekspor semen, sekira Rp 1,2 miliar.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved