Pegaf dan Mansel Jadi Atensi PUPR Papua Barat Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem 

Yohanis Momot mengakui faktor pendorong tingginya prevalensi stunting di Pegunungan Arfak karena aksesibilitas yang belum sepenuhnya terbuka.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/MARVIN RAUBABA
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Papua Barat, Yohanis Momot, saat diwawancarai sejumlah awak media di Manokwari, Kamis (9/03/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Papua Barat memprioritaskan perbaikan infrastruktur di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).

Itu karena prevalensi stunting dan tingkat kemiskinan di Pegaf menjadi tertinggi di Provinsi Papua Barat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Papua Barat, Yohanis Momot, mengatakan, selain di Pegunungan Arfak, fokus perbaikan infrastruktur juga ada di Kabupaten Manokwari Selatan.

"Program bedah rumah dan air bersih," kata Yohanis Momot kepada media di Manokwari, Kamis (27/7/2023).

Pada 2022, prevalensi stunting di Pegunungan Arfak sebesar 51,5 persen, sedangkan di Manokwari Selatan sebesar 27,2 persen.

Baca juga: Menikmati Perjalanan Wisata di Pegunungan Arfak Papua Barat, Ini Aksesnya dari Manokwari

Baca juga: Rapat Tim Percepatan Infrastruktur Kabupaten Manokwari, PUPR Papua Barat Siap Eksekusi Tahun Ini

 

Ia mengakui faktor pendorong tingginya prevalensi stunting di Pegaf karena aksesibilitas yang belum sepenuhnya terbuka.

Menurutnya, Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, mendorong PUPR Papua Barat untuk mempercepat pembangunan jalan-jalan desa di Pegunungan Arfak.

"Kita juga fokus bangun MCK (mandi, cuci, kakus). Kebanyakan rumah di sana (Pegaf) belum punya MCK," ujar Yohanis Momot.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved