Info UNIPA
Unipa dan WWF Gelar Seminar dan Pameran Ilmiah Menokok Sumber Daya Manusia dan Alam di Papua
"Terus diperbaharui untuk memperjuat kerja-kerja konservasi inklusif," kata Direktur Forest & Wildlife Program Yayasan WWF Indonesia, Muhammad Ali
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Universitas Papua (Unipa) dan World Wide Fund for Nature (WWF)vIndonesia menggelar seminar dan pameran ilmiah bertajuk, “Menokok Sumber Daya Manusia dan Alam di Papua” di Manokwawari, Papua Barat, Rabu (4/10/2023).
Dalam acara di aula utama Unipa, dipamerkan juga hasil-hasil penelitian pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan jasa lingkungan serta pengembangan sumber daya manusia atas kerja sama Unipa dan WWF Indonesia.
Ada delapan dosen Unipa yang menjadi narasumber dalam seminar ilmiah yang dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unipa Keliopas Krey.
Kedelapan dosen tersebut telah melakukan penelitian ilmiah yang pendanaannya disokong WWF Indonesia.
Direktur Forest & Wildlife Program Yayasan WWF Indonesia, Muhammad Ali Imron, mengatakan komitmen bersama Unipa menokok sumber daya manusia dan alam Papua, telah dimulai sejak penandatanganan MoU pada 2021.
Ia berharap, melalui kerja sama ini, satu di antara hasil akhir dari menokok yakni 'Papeda' akronim dari produk andalan pendampingan yang dapat dinikmati oleh semua masyarakat.
Harapannya bisa menjadi alternatif peningkatan ekonomi masyarakat di Papua.
Baca juga: Pemkab Tambrauw, Pioner Tanah Papua dan WWF Gelar FGD, Sinergitas Program Kerja Mitra Pembangunan
"Terus diperbaharui untuk memperjuat kerja-kerja konservasi inklusif," kata Muhammad Ali Imron dalam sambutannya.
Ia menyebut kerja sama jangka panjang antara WWF Indonesia dan Unipa sebenarnya dimulai sejak 2018.
Menggandeng multi-pihak lainnya, WWF dan Unipa pada 2019 telah mengkaji nilai konservasi tinggi (NKT) di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua.
Pada tahun yang sama, kajian NKT juga dilakukan di Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Pegunungan Arfak, dan Kabupaten Manokwari Selatan.
Pada 2020, ucapnya, bersama dengan Fakultas Pertanian Unipa, dilakukan studi analisis skenario pengembangan komoditas unggulan dengan kawasan HCV di Kabupaten Boven Digoel.
Baca juga: Akademisi Unipa Agus Sumule Ungkap Solusi agar Investasi Tetap Melejit di Papua Barat
"Kajian etnobiologi sawesuma, Simon Sutarno, Fakultas MIPA di tahun 2021," ujar Muhammad Ali Imron.
Ia menambahkan, pada 2020 dan 2023 telah dilakukan kajian pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach Fisheries Management – EAFM) di Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Kepulauan Yapen.
Integrasikan Ekstraksi Pati Sagu dan Unit Pemarut, Berikut Hasil Penelitian Adelina Anouw |
![]() |
---|
UNIPA Kukuhkan Tujuh Guru Besar, Tonggak Sejarah Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan |
![]() |
---|
Fapet UNIPA Gelar SBB Angkatan 2024, Ketua BEM: Syarat Wisuda |
![]() |
---|
UNIPA Gelar Ibadah Akhir Pekan, Pdt Gultom: Pentingnya Mengasihi antar Sesama Manusia |
![]() |
---|
Presiden Mahasiswa UNIPA Resmi Lantik Pengurus BEM Fakultas Peternakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.