Berita Papua Barat
Keamanan Pangan Papua Barat, Ajang Promosi dan Informasi Pangan Segar dan Olahan
Nicolaus Tike menambahkan ketahanan pangan tidak hanya dimengerti sebagai ketersediaan pangan cukup.
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar keamanan pangan di halaman RSU Papua Barat, Selasa (17/10/2023).
Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya pemerintah setempat menurunkan inflasi daerah.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Sekretariat Daerah Papua Barat, Nicolaus Uttung Tike mengatakan, pangan murah memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Baca juga: Lima Kabupaten Ikut Keamanan Pangan, Gustaf Sesa: Libatkan Pengusaha Pemula dan Sertifikasi
Baca juga: Gustaf Sesa: Sertifikasi Prima Tiga Bagi Pengusaha Perkebunan Bukti Kesehatan dan Kebersihan Kebun
Sebab, banyak hal yang disediakan mulai dari sayuran, buah, beras, telur, ikan, ayam hingga pangan olahan seperti keripik.
Di sisi lain ia mengingatkan keamanan pangan perlu diperhatikan, lantaran pengetahuan akan bahaya asal pangan belum diketahui banyak pihak.
"Padahal bahaya pangan yang tidak aman bisa terjadi pada setiap rantai pangan," kata Nicolaus saat diwawancarai di tempat kegiatan keamanan pangan.
Nicolaus Tike menegaskan, pengawasan pangan sangat penting.
Apalagi lanjut Nicolaus, telah diberlakukan UU Nomor 18 Tahun 2012.
"Keamanan pangan menjadi langkah maju pemerintah memberikan informasi dan perlindungan kepada konsumen, akan pangan yang sehat, aman, bermutu dan halal serta bergizi," tuturnya.
Ia juga berharap, Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat berfungsi secara sinergis menurunkan inflasi.
Melalui kerjasama antara komponen yang digerakkan oleh pemerintah, dan pelaku usaha pangan segar, petani, distributor dan masyarakat.
Nicolaus Tike menambahkan ketahanan pangan tidak hanya dimengerti sebagai ketersediaan pangan cukup.
Tetapi kemampuan mengakses atau membeli pangan, agar tidak terjadi ketergantungan pangan di satu pihak.
"Diharapkan menjadi ajang promosi dan pemberian informasi asal tumbuhan maupun pangan segar olahan yang aman, dan bebas dari kandungan zat berbahaya," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.