Berita Fakfak

Kisah Salma Rumasukun 21 Tahun Jual Pinang di Fakfak, Sehari Bisa Kantongi Rp 1 Juta

Mama Salma berharap, kondis Fakfak tetap aman dan tenteram agar bisa berjualan dan beraktivitas mencari rezeki

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
JUAL PINANG - Mama Salma Rumasukun (56) saat berjualan pinang di lampu merah Kawasan Pertokoan Jalan Izak Telussa, Kabupaten Fakfak Papua Barat, Senin (23/10/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Kisah penuh haru dan inspiratif datang dari Salma Rumasukun (56).

Mama Salma sapaan akrabnya, telah berjualan pinang di Jalan Izak Telussa pertokoan Fakfak Papua Barat selama 21 tahun. 

Siang itu tepat pukul 13.00 WIT, matahari terik menyinari Kawasan Jalan Izak Telussa Pusat Pertokoan Fakfak, tampak Mama Salma mulai membuka lapak dagangannya.

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS - Berikut Perbedaan Tradisi Makan Pinang di Antara Orang Papua

Baca juga: Arnold Hario Sebut Fakfak Jadi Daerah Paling Bersih dari Ludah Pinang

Ia sekilas terlihat sedang menjajakan pinang di lapaknya.

Ditumpuk-tumpuknya pinang tersebut beserta sirih dan kapur.

Tampak sesekali ia membasuh dahinya karena keringat bercucuran, yang disebabkan oleh teriknya matahari.

Mama Salma mengaku telah berjualan pinang di pusat pertokoan Fakfak sejak 2002 lalu.

"Mama harus bisa bantu keluarga untuk jual pinang. Hidup kita tidak susah, tapi cukup saja saat itu, sehingga mama juga harus bantu," katanya. 

Mama Salma mengatakan, ia termasuk orang pertama yang berjualan pinang di kawasan pertokoan Fakfak Jalan Izak Telussa. 

"Dulu itu masih ada wartel, jadi kalau mau telepon ramai sekali orang antri. Nah, biasanya mereka sambil tunggu beli pinang di mama untuk kunyah pinang dulu baru masuk telfon," kenangnya.

Ia juga mengisahkan saat dulu, perputaran uang dirasa sulit tetapi rejeki selalu ada. 

"Dulu sulit juga, tetapi harga barang sebenarnya masih bisa dibilang terjangkau," ujarnya.

Mama Salma mengungkapkan, pinang yang dijualnya didatangkan dari Distrik Fakfak Tengah.

"Buah-buahnya juga besar-besar, itu ada pengaruh dari tanah saat dia tumbuh juga," ucapnya. 

Mama Salma mengatakan, bekerja sebagai penjual pinang, harus tetap dia lakukan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved