Dinas PUPR Papua Barat
Yohanis Momot Ungkap Desain Pantai Maruni Laiknya Pantai Losari Makassar
Menurut dia, abrasi Pantai Maruni mesti segera ditangani, karena sudah beberapa kali air laut sampai menggenangi badan jalan.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua Barat pada tahun ini mengerjakan penanganan Pantai Maruni di Kabupaten Manokwari.
Sekretaris Dinas PUPR Papua Barat Yohanis Momot mengungkapkan, pekerjaan di Pantai Maruni juga didesain menjadi tempat wisata ikonik di Manokwari.
Laiknya di Pantai Losari – Makassar, Yohanis Momot mengaku, Pantai Maruni akan dilengkapi tempat bagi penjual UMKM dan halaman parkir.
Baca juga: Yohanis Momot: Proyek Irigasi Wariori Manokwari Rampung Akhir November 2023
Baca juga: Yohanis Momot: Pekerjaan MCK 2023 Sudah Rampung, Terbanyak di Kabupaten Manokwari
Ia berharap, penanganan abrasi Pantai Maruni bisa rampung Desember 2023.
“Pantai Maruni sekaligus sebagai tempat wisata, seperti Pantai Losari di Makassar,” ungkap Yohanis Momot saat dihubungi TribunPapuaBarat.com dari Manokwari, Selasa (24/10/2023).
Menurut dia, abrasi Pantai Maruni mesti segera ditangani, karena sudah beberapa kali air laut sampai menggenangi badan jalan.
Hal yang sama juga diakuinya di Pantai Saubeba.
Sehingga, PUPR Papua Barat menangani abrasi pantai di dua lokasi di Manokwari, yakni Pantai Saubeba dan Maruni.
Seperti diwartakan TribunPapuaBarat.com sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Papua Barat Gerson mengatakan, pagu anggaran penanganan abrasi Pantai Maruni sebesar Rp 14 miliar.
Anggaran sebesar itu untuk membangun talud dengan fondasi yang kokoh dilengkapi batu pemecah ombak.
Serta, mengembalikan vegetasi hijau dengan penanaman bakau sebagai pertahanan alami dari gelombang pasang.
“Juga akan dibangun fasilitas berjualan bagi pelaku UMKM, supaya mengangkat wisata di Pantai Maruni,” (TribunPapuaBarat.com, 9/9/2023).
Ia merinci, Rp 200 juta digunakan untuk perencanaan, Rp 300 juta untuk pengawasan dan selebihnya pekerjaan fisik.
Saat ini, ucapnya, penanganan Pantai Maruni masih dalam tahap perencanaan.
Ia mengklaim, talud di Pantai Maruni akan dibuat berbeda dari talud di tempat lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.