George Rumbekwan Jadi Ketua STT Erikson-Tritt, Hermus Indou: Mesti Semakin Eksis

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - George Rumbekwan resmi menjabat Ketua Sekolah Tinggi Teologi (STT) Erikson-Tritt Manokwari periode 2023-2026.

Ini adalah periode ketiga bagi George Rumbekwan menjadi Ketua STT Erikson-Tritt setelah menjabat periode pertama 2013-2017, dilanjutkan periode kedua 2017-2023.

Bupati Manokwari Hermus Indou sekaligus Ketua Badan Pengurus STT Erikson-Tritt Manokwari melantik George Rumbekwan dan ketiga wakil ketuanya, yang  berlangsung di aula Majelis Umum GPKAI, Jalan Trikora Sowi 3, Manokwari, Papua Barat, pada Kamis (9/11/2023).

Baca juga: GMKI Manokwari Aktifkan Pergerakan Tingkat Kampus Setelah 2 Tahun Vakum

Baca juga: Bupati Hermus Dilantik Jadi Ketua Badan Pengurus STT Erikson Tritt Manokwari

Ketiga Wakil Ketua STT Erikson-Tritt Manokwari, itu di antaranya Wakil Ketua I Vonny Els, Wakil Ketua II Donna Crosnoy Sinaga, Wakil Ketua III Yehuda Mandacan, Wakil Ketua IV Herman Krey.

Dalam sambutannya, Bupati Manokwari Hermus Indou mendorong agar STT Erikson-Tritt Manokwari semakin eksis dalam pelayanan dan pengembangan.

Lantaran, menurut Hermus, STT Erikson-Tritt Manokwari merupakan aset Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) dan daerah.

Seperti diketahui, STT Erikson-Tritt Manokwari merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang mencetak lulusan dalam pendidikan teologi, Pendidikan agama Kristen dan kepemimpinan Kristen.

"Untuk meningkatkan daya saing pembangunan daerah, maka kualitas sumber daya manusianya harus terjamin. Makanya, STT Erikson-Tritt Manokwari harus tetap eksis," ungkap Hermus Indou.

Ia berharap, dari tahun ke tahun angka partisipasi sekolah masyarakat, khususnya orang asli Papua,  semakin meningkat dan mencapai hingga ke perguruan tinggi.

Di samping itu, Hermus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, termasuk di STT Erikson-Tritt Manokwari.

Oleh sebab itu, ia mengaku, akan menyisihkan angggaran tiap tahunnya bagi pengembangan STT Erikson-Tritt Manokwari.

"Ini untuk anak-anak kita di kabupaten ini sekaligus sumber daya gereja," ujar Hermus Indou.

George Rumbekwan menjelaskan, saat ini jumlah mahasiswa STT Erikson-Tritt Manokwari sebanyak 410 orang yang berasal dari denominasi gereja dari beberapa daerah se-Tanah Papua, seperti dari Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

STT Erikson-Tritt Manokwari menyelenggarakan lima program studi, yakni Strata 1 (S1) Teologi, S1 Pendidikan Agama Kristen, S2 Kepemimpinan Kristen dan S2 Pendidikan Agama Kristen.

Ia menyebut, program studi kelima yakni S1 Pendidikan Guru Kristen bagi anak usia dini yang baru saja dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024, dengan 34 mahasiswa.

"Pada awal tahun 2024 atau semester yang baru nant, akan dibuka program studi lainnya. Sehingga, diharapkan memberikan dampak atau menarik banyak mahasiswa untuk memilih kuliah di STT Erikson-Tritt Manokwari," urainya.

Ia menambahkan, STT Erikson-Tritt Manokwari terus berupaya melakukan peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan dengan cara menyekolahkannya ke luar daerah.

Ia melaporkan, pada periode 2013 sampai 2017, ada sembilan dosen STT Erikson-Tritt Manokwari yang telah menyelesaikan studi lanjut program doktor.

Kemudian,  periode 2018-2023,  ada empat dosen yang melanjutkan program doktor dan lima tenaga kependidikan yang mengikuti studi lanjut sebagai pustakawan.

Saat ini, ucapnya, perpustakaan STT Erikson-Tritt Manokwari memiliki 6.000-an judul buku dengan 15.3508 eksemplar.

Pada Agustus 2023, Perpustakaan Nasional RI telah menilai dan mengakreditasi perpustakaan STT Erikson-Tritt Manokwari dengan peringkat baik atau C.

Selain itu, ucapnya, STT Erikson-Tritt Manokwari juga memiliki toko buku dan Erikson-Tritt Mart.

"Setiap pembelian di toko buku dan Erikson-Tritt Mart berarti telah membantu perekonomian kampus," kata George Rumbekwan

Terkait pengembangan infrastruktur kampus, ia mengaku saat ini STT Erikson-Tritt Manokwari sedang dalam proses pembangunan auditorium 35 × 60 meter persegi.

Sehingga, auditorium bisa digunakan untuk kepentingan kampus dan disewakan bagi masyarakat umum maupun pemerintah daerah.

(*)