Berita Manokwari
Sederet Capaian dan “PR" Tiga Tahun Kepemimpinan Hermus Indou-Edi Budoyo di Kabupaten Manokwari
Hermus menilai, segala program pembangunan itu bertujuan mendorong percepatan dan pertumbuhan pembangunan di Tanah Papua bagi peningkatan kesejahteran
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
Kabupaten Manokwari pun meraih penghargaan dari BPJS Kesehatan atas penyelenggaraan JKN.
“Kita (Pemda Manowkari) membayar sedikit asuransi kepada seluruh tenaga kerja kita baik formal maupun non formal, dan jaminan kesehatan tetapi manfaatnya sangat besar untuk masyarakat,” ujar Hermus Indou diwawancarai usai ramah tamah HUT ke-125 Manokwari, bertempat di ruang sasana karya kantor Bupati Manokwari, Rabu (8/11/2023).
Di sisi lain, lanjut Hermus, Kabupaten Manokwari masih terus berjibaku dengan percepatan penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrim.
Angka kemiskinan Kabupaten Manokwari masih berkisar 19 persen dan angka prevalensi stunting berdasarkan data SSGI 2022 sebesar 36,60 persen.
Sepanjang 2023, Kabupaten Manokwari serius mengintervensi gizi 133 anak stunting.
Oleh sebab itu, Kabupaten Manokwari menerima penghargaan Dari Pemerintah Provinsi Papua Barat atas penanganan stunting terbaik di Provinsi Papua Barat.
“Kita berharap ke depan penanganan stunting harus dilakukan dari hulu dengan langkah pencegahan yaitu tidak menikah usia muda,” jelas Hermus Indou.
Penghargaan lain yang diterima Kabupaten Manokwari, yakni kabupaten terbaik Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di wilayah Nusampua Nusa Tenggara, Maluku, Papua dan Papua Barat (Nusampua).
Penghargaan diterima untuk kategori digitalisasi bidang ekonomi dan keuangan periode kerja 2022, dengan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) sebesar 127 persen.
Kendati begitu, ucap Hermus, salah satu pekerjaan rumah (PR) yang menanti Pemda Manokwari saat ini adalah dampak kerusakan lingkungan akibat penambangan liar.
Ia pun mengakui, dampak kerusakan lingkungan yang kini nyata dirasakan akibat aktivitas tambang ilegal di Kali Wariori, Kampung Wasirawi, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, yaitu penurunan produktivitas pertanian.
Khususnya, penurunan produksi persawahan di Distrik Masni sebagai bagian dari kesatuan lumbung pangan di Kabupaten Manokwari, yakni dataran Warpramasi (Warmare, Prafi, Masni, Sidey).
Akibat Kali Wariori yang menjadi sumber air untuk irigasi pertanian tercemar aktivitas tambang emas ilegal, petani mengalami gagal panen.
Oleh sebab itu, ia mengaku, saat ini Pemda Manokwari berupaya melalui Peraturan Daerah tentang Pembangunan Pertanian Berkelanjutan.
Guna melindungi lahan-lahan pertanian produktif di Kabupaten Manokwari terhadap alih fungsi lahan.
Sehingga, Kabupaten Manokwari dapat mencapai ketahanan pangan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.