Berita Manokwari
BPJS Kesehatan Cabang Manokwari Target Banyak Peserta JKN Skrining Kesehatan di FKTP pada 2024
Ia menyebut, hasil skrining riwayat kesehatan tersebut akan diketahui apakah peserta itu sehat, berisiko atau sakit.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Manokwari menargetkan lebih banyak peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) melakukan skrining kesehatan pada 2024.
Peserta JKN dapat mengakses layanan skrining riwayat kesehatan dan pelayanan penapisan atau skrining kesehatan tertentu di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Terbaru, BPJS Kesehatan Cabang Manokwari menyosialisasikan metode baru untuk deteksi dini kondisi kesehatan kepada 13 FKTP di Manokwari, Papua Barat bertempat di Yenbeba Kafe, Selasa (16/1/2024).
Baca juga: Wujudkan Brand Fakfak Sehat, Bupati Untung Tamsil Pastikan 14.415 Jiwa Terakses BPJS Kesehatan
Baca juga: Cerita Irmayanti Daftar Program JKN Lewat Kanal BPJS Keliling di Manokwari
Ketiga belas FKTP, itu terdiri dari enam puskesmas, tiga dokter perorangan, tiga klinik dan satu balai pengobatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manokwari dr Dwi Sulistyono Yudo mengatakan, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan bagi peserta JKN dengan memberikan kemudahan pelayanan promotif dan preventif.
“BPJS Kesehatan sebagai lembaga yang menyelenggarakan program JKN tidak hanya memberikan upaya kuratif (menyembuhkan) tetapi juga program promotif dan preventif, salah satunya adalah skrining riwayat Kesehatan,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima TribunPapuaBarat.com, Kamis (18/1/2024).
Ia menjelaskan, skrining riwayat kesehatan yang diselenggarakan BPJS Kesehatan dapat diakses peserta JKN secara online melalui fitur seperti aplikasi Mobile JKN, website BPJS Kesehatan (www.bpjs-kesehatan.go.id), chat assistant JKN (CHIKA), atau melalui scan barcode yang telah tersedia.
Peserta JKN juga dapat mengakses skrining kesehatan dengan datang langsung ke FKTP.
Ia menyebut, hasil skrining riwayat kesehatan tersebut akan diketahui apakah peserta itu sehat, berisiko atau sakit.
Selain itu, ucapnya, FKTP di kabupaten Manokwari diharapkan mengubah pendekatan layanan kesehatan dengan memperkenalkan skrining riwayat kesehatan kepada peserta yang akan mengakses layanan kesehatan.
Langkah ini dapat diambil oleh FKTP sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang mudah kepada peserta JKN.
“Harapan saya FKTP di Kabupaten Manokwari selalu memberikan pelayanan tidak hanya untuk peserta JKN yang sakit saja yang dapat memanfaatkan layanan JKN, tetapi yang sehat juga dapat memanfaatkannya misalnya untuk melakukan skrining riwayat kesehatan “ ujarnya
Menurut Dwi, FKTP melakukan skrining bertujuan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan rinci tentang riwayat kesehatan pasien.
Pertanyaan-pertanyaan khusus diajukan untuk mengidentifikasi riwayat penyakit, riwayat alergi, penggunaan obat-obatan, dan faktor risiko kesehatan lainnya.
Skrining riwayat kesehatan di FKTP dapat membantu mengetahui empat risiko penyakit di antaranya penyakit diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, dan ginjal kronis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.