Tradisi Maghi
Umat Muslim di Fakfak Kumpul Harta Lewat Prosesi Adat Maghi, Bantu Pembangunan Gereja
Ia mengatakan, hingga pukul 11.00 WIT siang ini, telah terkumpul 84 juta rupiah untuk dana pembangunan gereja katolik.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Umat Muslim di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat mengikuti prosesi adat kumpul harta atau Gereja Maghi dalam membantu saudara-saudara umat Kristiani dalam pembangunan dan peresmian gereja.
Pantauan TribunPapuaBarat.com Sabtu (3/2/2024), acara adat Gereja Maghi tersebut berlangsung di pelataran Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga, Kampung Sungai Gewerpe, Distrik Fakfak Tengah.
Masyarakat adat yang beragama Islam terpantau berbondong-bondong menuju rumah panggung atau Wintder untuk memberikan bantuan dan niatan baik mereka untuk pembangunan gereja.
Baca juga: Potret Toleransi Beragama di Manokwari Lewat Perayaan Natal TP-PKK
Baca juga: 16 Calon Haji Kaimana Dibiayai Pemda, Bukti Komitmen Freddy Thie untuk Toleransi Umat Beragama
"Ini merupakan budaya orang Fakfak, di mana simbol toleransi antar umat beragama telah dijunjung tinggi sejak leluhur kami dan hingga kini diteruskan," kata Tokoh Agama Islam, Ali Hindom kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Sabtu (3/2/2024).
Ia mengatakan, mengikuti betul proses pembangunan Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga, Kampung Sungai Gewerpe, Distrik Fakfak Tengah dari peletakan batu pertama.
"Ini merupakan wujud nyata kasih sayang antar umat beragama, khususnya dari kami Islam kepada saudara kami yang beragama Katolik," tandasnya.
Ketua NU Fakfak itu juga menambahkan, prosesi adat Maghi tak hanya berlaku bagi gereja, tetapi juga untuk pembangunan rumah ibadah lainnya misal masjid.
"Bahkan bisa dilakukan untuk pembangunan sekolah ataupun fasilitas publik lainnya yang bisa bersama-sama dimanfaatkan masyarakat," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pembangunan Clifford Ndandarmana mengatakan tak hanya komponen umat Muslim yang terlibat dalam acara adat Gereja Maghi.
"Prosesi adat Gereja Maghi atau pengumpulan harta untuk pembangunan gereja ini dilakukan dengan melibatkan berbagai suku, etnis, umat beragama, bahkan pejabat pemerintahan daerah," terangnya.
Ia mengatakan, hingga pukul 11.00 WIT siang ini, telah terkumpul 84 juta rupiah untuk dana pembangunan gereja katolik.
Acara Gereja Maghi direncanakan akan berlangsung hingga pukul 17.00 WIT, dan yang belum berkesempatan menyumbang akan diberikan kesempatan pada hari Minggu nantinya.
"Kami mengucapkan terimakasih banyak atas dukungan keluarga, masyarakat, dan semua yang terlibat dalam prosesi adat Gereja Maghi," tutupnya.
Sekadar diketahui, Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga, Kampung Sungai Gewerpe, Distrik Fakfak Tengah akan diresmikan pada 9 Maret 2024 mendatang.(*)
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.