Maria Nauw: Desain Rumah Warga Pesisir Bisa Kurangi Sampah Laut

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Masalah sampah laut bisa berkurang drastis dengan tindakan sederhana masyarakat yang tinggal di pesisir pantai atau laut, yakni mendesain ruang tamu menghadap ke laut.

Menurut antropolog dari Universitas Papua (Unipa) Monica Maria Nauw, pola perilaku seperti itu telah menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Papua yang tinggal di pesisir pantai atau laut.

Salah satunya yang tercermin pada masyarakat asli Papua yang bermukim di bantaran Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Baca juga: Hari Peduli Sampah Nasional, Pemprov Papua Barat Siap Bersihkan Teluk Sawaibu   

Baca juga: Disentil Mendagri Soal Sampah di Laut Mansinam, Ini yang Bakal Dilakukan Ali Baham Temongmere

Tindakan mendesain ruang tamu menghadap ke laut menunjukkan penghormatan kepada laut sebagai ladang atau sumber pencaharian.

“Tanda kalau masyarakat menjaga laut, yakni pengetahuan budaya laut berada di struktur teratas,” ujar Monica Maria Nauw saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com via telepon, pada Rabu (21/2/2024).

Kepala Pusat Studi Bahasa dan Budaya Unipa, itu menilai, sampah justru banyak dihasilkan dari dari kelompok masyarakat yang menempatkan laut di struktur terbawah.

Ia menyebut, desain rumah masyarakat pesisir pantai atau laut yang menempatkan dapur menghadap ke arah laut, memiliki tendensi membuang sampah ke laut jadi semakin besar.

Sehingga, membalikkan desain rumah ke struktur semula yakni ruang tamu menghadap ke laut, akan sangat membantu dalam mengurangi sampah di laut.

Untuk itu, ia mengapresiasi salah satu alumnus Unipa yang kini menjadi ketua RT di kawasan Borobudur, Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat.

Lantaran, berhasil membujuk masyarakat pesisir laut di kawasan Borobudur untuk kembali mendesain ruang tamu menghadap ke laut.

“Kearifan ditandai dengan rumah mereka, ruang tamu menghadap ke laut, karena laut sumber rezeki,” pungkasnya.

(*)