Mahasiswa Manokwari Demo HAM
Orasi ke Kantor MRPB Mahasiswa Minta Lembaga Kultur se-Tanah Papua Serius Sikapi Persoalan HAM
Mahasiswa juga meminta kepada Komnas HAM agar mengusut tuntas kasus tersebut.
Penulis: Marvin Raubaba | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Aksi demontrasi mahasiswa gabungan di Manokwari, dalam menuntut penegakan HAM di Papua berlanjut ke kantor Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Selasa (26/3/2024).
Dalam aksi itu, mahasiswa secara bergantian melakukan orasi di hadapan anggota MRPB yang menyabut mereka setelah tiba.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar MRPB serius menyikapi berbagai pelanggaran HAM di Papua yang dilakukan oleh aparat negara.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa Manokwari Gelar Demonstrasi Tuntut Keadilan HAM Bagi OAP
Baca juga: Berikut Tuntutan Mahasiswa dalam Demonstrasi Peduli HAM di Manokwari
Pada poin tuntutan yang dibacakan oleh Koordinator Lapangan (Korlap), Septinus Asiti mengatakan mahasiswa secara tegas meminta agar oknum aparat yang melakukan tindakan penganiayaan dipecat setelah diproses hukum.
"Kami mendesak MRP se-tanah Papua mengusut tuntas pelanggaran HAM yang dilakukan aparat di Tanah Papua," jelasnya.
Mahasiswa juga meminta kepada Komnas HAM agar mengusut tuntas kasus tersebut.
Kepada oknum aparat yang melakukan tindakan penganiayaan juga dituntut mahasiswa agar dicopot dari instutusinya.
Pihaknya juga mendesak Pangdam VII/Cendrawasih agar melakukan evaluasi penuh terhadap jajarannya hingga tingkat bawah.
"Kami juga mendesak Pangdam Cendrawasih untuk mundur dari jabatannya karena tidak mengakui video penganiayaan yang viral kemarin," jelasnya.
Mahasiswa dikesempatan itu juga menyerahkan aspirasi dalam poin tuntutan yang bacakan ke anggota MRPB, agar ditindak lanjuti.
"Aspirasi kami serahkan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu para anggota MRPB untuk tetap kawal sampai tuntas," ungkap Septinus.
"Dan ketika ada tindak lanjut dari MRPB, kami harap bisa dipublikasikan kepada semua masyarakat," pungkasnya.
Lebih lanjut Wakil Ketua I MRP Papua Barat, Maxi Nelson Ahoren saat menerima aspirasi mahasiswa mengatakan, pihaknya bangga kepada mahasiswa yang sudah melakukan aksi ini sesuai mekanisme yang tertuang dalam undang-undang.
Menurutnya, MRP secara tegas mengutuk keras kejadian tersebut, yang menyebab masyarakat kehilangan kepercayaan kepada TNI.
"Selama ini yang kami lihat TNI sangat luar biasa, tetapi lewat kejadian kemarin yang dilakukan oleh oknum tertentu itu yang membuat masyarakat sakit hati," tegas Maxsi Ahoren.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.