Gerindra Fakfak
Jelang Pilkada Fakfak, Branding Utayoh Jilid 2 dengan Tagline Fakfak Bersinar Mulai Diperkenalkan
Kata Utayoh merupakan singkatan dari nama besar Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Fakfak Papua Barat 2024, branding Utayoh Jilid II dengan kemungkinan mengusung tagline Fakfak Bersinar mulai diperkenalkan kepada warga melalui sosial media (Sosmed).
Riak-riak politik mulai teramati di sosial media pribadi Ketua DPC Partai Gerindra Fakfak Untung Tamsil, di mana dirinya mengunggah logo Utayoh Jilid 2 dengan tulisan berwarna kuning dan berlatar belakang warna biru.
Pada postingan Instagramnya yang dikutip TribunPapuaBarat.com Rabu (3/4/2024) tersebut, diberi tambahan musik dari band pop rock Amerika yang berbasis di Las Vegas, Nevada yakni Imagine Dragons berjudul Demons dan diunggah pada 1 April 2024 lalu.
Baca juga: Utayoh Jilid II, Untung Tamsil Sebut dari Fakfak Tersenyum Jadi Bersinar
Baca juga: Untung Tamsil di Mata Petugas Kebersihan Rumah Negara 1 Fakfak
Kata Utayoh merupakan singkatan dari nama besar Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom.
Pasangan yang sukses merebut kursi kepemimpinan tertinggi di Kabupaten Fakfak Papua Barat pada Pilkada sebelumnya melalui jalur independen tersebut, kini optimis menatap Pilkada 2024.
Dalam beberapa kesempatan, Untung Tamsil menyampaikan bahwasanya melalui Utayoh jilid II nantinya pihaknya akan mengusung tagline Fakfak Bersinar.
"Jadi dari Fakfak Tersenyum menuju Fakfak Bersinar, akronimnya akan diinformasikan lebih jauh, tetapi itu yang kemungkinan digunakan," sebut Untung Tamsil.
Fakfak Tersenyum sendiri merupakan kependekan dari Terdepan, Sejahtera, Nyaman, Unggul dan Mandiri.
Melalui postingannya tersebut, Untung Tamsil juga menuliskan pesan untuk siapa saja termasuk followersnya di Kabupaten Fakfak Papua Barat.
"Tra (tidak) perlu dijelaskan, karna su (sudah) pasti yang menyukai tra (tidak) lagi butuh penjelasan. Sebaliknya yang membenci tra (tidak) akan percaya, sekalipun tong (kita) pu (punya) karya setinggi langit. By UT,".
(*)