Wartawan Kaimana Dikeroyok
Soal Pengeroyokan Wartawan RRI di Kaimana, Ini Kata Dansubdenpom Lettu Rendy Harisman
Terkait kasus ini, Rendi mengimbau masyarakat Kaimana untuk jangan sekali-kali mencatut nama instansi.
Penulis: Arfat Jempot | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA - Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (Dansubdenpom) XVIII/1-3 Kaimana, Lettu CPM Rendy Harisman buka suara mengenai kasus pengeroyokan yang menimpa wartawan RRI, Lukas Muray pada Minggu (7/4/2024) pukul 02.00 WIT.
Dalam kasus tersebut, salah satu pelaku menyebutkan bahwa dirinya merupakan anggota POM TNI.
"Jadi disini, saya sudah melakukan koordinasi dengan korban, untuk mengecek apakah memang benar anggota kami yang melakukan pemukulan tersebut. korban menyampaikan bahwa tidak ada anggota subdenpom yang ada malam itu dan melakukan pemukulan,” tegas Lettu Rendy dalam konferensi pers di ruang kerjanya, Kamis (11/4/2024) malam.
Baca juga: Buntut Pemukulan Wartawan, Kepala Bulog Maluku Utara Jadi Tersangka
Baca juga: Wartawan RRI Kaimana Dikeroyok OTK Hingga Babak Belur: Satu Pelaku Ngaku Anggota POM TNI
Kendati demikian sambung Rendy, pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Sebab, dalam melakukan aksinya pelaku mencatut satuan Subdenpom XVIII/1-3 Kaimana.
Lanjut Rendy, selain berkoordinasi dengan korban, pihaknya juga telah mengecek langsung kedelapan anggotanya.
Dari hasil pengecekan kata Rendy, tidak ada satupun anggotanya yang berkaitan dengan pemukulan tersebut.
“Kami tetap akan melakukan penyelidikan perihal masalah tersebut, karena dikhawatirkan akan berdampak pada intansi kami, dan mencerminkan yang tidak baik," ujarnya.
Rendy menegaskan, apabila dalam penelusuran para pelaku berhasil ditemukan, pihaknya akan meminta yang bersangkutan untuk mengklarifikasi apa alasannya mengaku sebagai anggota Subdenpom XVIII/1-3 Kaimana.
Terkait kasus ini, Rendi mengimbau masyarakat Kaimana untuk jangan sekali-kali mencatut nama instansi.
Sebab ada dampak hukum jika melakukan pencatutan nama.
“Imbauan saya kepada masyarakat agar tidak mengaku-ngaku sebagai anggota TNI maupun POLRI, karena nanti akan berdampak buruk bagi intansi kita, maupun dampak hukum. Jadi saya berharap, kalau ada yang mengaku-ngaku anggota TNI jangan segan-segan untuk melaporkannya kepada kami,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wartawan RRI, Lukas Muray dikeroyok orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (7/4/2024) dini hari.
Lucky sapaan akrabnya, dikeroyok oleh lima orang tak dikenal.
Namun, satu dari lima pelaku mengaku sebagai anggota Polisi Militer (POM) TNI.
Pengeroyokan terjadi di kawasan Kaki Air Kecil, Jalan Utarom Kaimana atau tepatnya di Kafe Yos hingga didepan tempat penjualan kursi Sofa jalur tersebut.
Akibat pengeroyokan tersebut, Lucky mengalami luka lebam pada bagian wajah, serta luka di lutut.
Persoalan ini telah dilaporkan ke Polres Kaimana pada hari yang sama, untuk mendapatkan penanganan hukum lebih lanjut.
Lucky mengatakan, kejadian seperti ini baru dialaminya, apalagi di Kota Kaimana yang sudah dikenal sebagai zona damai.
Ia juga menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya.
Dikatakan, pada Sabtu malam, dirinya menghadiri acara kumpul keluarga di Jalan Sisir dan berlanjut hingga larut malam.
Sekitar pukul 02.00 WIT, dirinya pamit kembali ke rumahnya di Airport karena minggu pagi akan memberikan pelayanan di Gereja.
“Kebetulan ada ipar yang tinggal di Kaki Air Besar, sehingga dia minta ikut dengan saya. Setelah menurunkan ipar, saya langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah Airport," jelas Lucky kepada wartawan di Kaimana, Kamis (11/4/2024).
Setibanya di depan Kafe Yos, kata Lucky, dirinya melihat sekitar lima orang sedang tahan motor pengendara yakni seorang bapak dan ibu.
"Jadi dalam pikiran saya, mungkin ada razia. Setelah saya berhenti kurang lebih berapa meter, satu dari lima orang ini datang menghampiri saya. Saya langsung bertanya, ini kegiatan apa sampai tahan orang," katanya.
Mendapat pertanyaan dari korban, salah seorang pelaku langsung menghampiri korban dan mengakui jika dirinya anggota TNI.
"Dia mengaku bahwa dirinya adalah anggota POM TNI. Karena mendengar dari POM TNI, saya langsung mengambil kartu pers dan menunjukkan kepadanya,” tutur Lucky.
Ia juga mengatakan, setelah kartu persnya diambil langsung dibawa kepada empat temannya.
“Setelah itu yang bersangkutan yang mengambil kartu saya langsung kembali ke saya. Tetapi ketika kembali ke saya, yang bersangkutan langsung melayangkan tendangannya ke muka saya," ujarnya.
Seketika darah langsung mengucur dari hidung saya, kata Lucky. Mendapatkan perlakuan ini, korban langsung turun dari motor dan berusaha untuk melakukan perlawanan dengan maksud membela diri.
Akan tetapi karena pelaku lima orang, membuat perlawanan tidak seimbang.
Sehingga, pelaku memeluk dan membantingnya ke jalan.
"Ketika posisi saya sudah jatuh di aspal, mereka kemudian mendaratkan pukulan kearah wajah saya. Saya pun berusaha melawan, sampai akhirnya saya bisa bangun lagi. Saat saya bangun, mereka berlima melarikan diri kearah timbunan JK,” jelasnya.
Menurutnya, di lokasi kejadian gelap sehingga dirinya tak melihat baik kelima pelaku tersebut.
Terutama sambung Lucky, pelaku yang datang mengambil kartu persnya.
“ketika pelaku pertama yang datang mengambil kartu pers saya kembali ke empat temannya, ibu dan bapak yang mereka tahan itu disuruh pergi. Setelah mereka kembali itu dan mereka langsung mengeroyok saya," bebernya.
"Seingat saya, mereka menggunakan dua motor. Satu motor Honda Scoopy warna merah, dan satu lagi motor warna hitam yang sebagian spakboardnya sudah tidak ada. Mereka lari menggunakan dua motor ini menuju Krooy,” sambungnya.
Setelah kelima orang ini lari menggunakan motor lanjut Lucky, dirinya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju Airport, tetapi kembali ke rumah mertua di Jalan Sisir.
Atas desakan keluarga, kasus ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Kota Kaimana. Namun dari pihak Polsek, menyarankan agar langsung melapor ke Polres Kaimana sehingga bisa mendapatkan penanganan hukum lebih lanjut.
Menurut Lucky, usai melaporkan kejadian ke SPKT Polres Kaimana, mereka langsung diarahkan ke Unit Reskrim Polres Kaimana dan langsung dimintai keterangan.
Namun karena kesakitan akibat luka berat yang dialami, pengambilan keterangan sempat ditunda. Lucky juga menerangkan, pada hari yang sama dirinya melakukan visum di RSUD Kaimana.
Sesudah visum, pada sore hari kembali ke Reskrim Polres Kaimana untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
“Saya berharap lima pelaku ini bisa diamankan oleh pihak aparat keamanan, karena kejadian seperti ini sangat langka di Kaimana yang aman ini. Saya berharap pelaku-pelaku ini sesegera mungkin ditangkap, sehingga bisa memberikan efek jera termasuk untuk yang lainnya yang mungkin akan melakukan hal yang sama,” pungkasnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Pom-kaimana-18.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.