Berita Kaimana

Warga Binaan Lapas Kaimana Panen Perdana Terong Ungu Hasil Program SAE Pertanian

Warga binaan Lapas Kaimana panen perdana terong ungu hasil Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bidang pertanian, Minggu (2/11/2025)

Penulis: Arfat Jempot | Editor: Hans Arnold Kapisa
Doc: Lapas Kelas III Kaimana
LAPAS KAIMANA - Seorang warga Binaan Lapas Kelas III Kaimana Papua Barat saat memanen Terong Ungu hasil program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bidang Pertanian, Minggu (2/11/2025) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kaimana kembali menunjukkan komitmennya dalam membina kemandirian warga binaan.

Hal ini ditandai dengan panen perdana terong ungu hasil Program Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bidang pertanian.

Panen perdana tersebut berlangsung di lahan pertanian Lapas yang dikelola langsung oleh warga binaan di bawah bimbingan petugas pembinaan, Minggu (2/11/2025).

Kepala Lapas Kelas III Kaimana, Yoseph Soleman Rumbiak, menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas keberhasilan panen tersebut.

“Panen terong ungu ini merupakan buah dari kerja keras warga binaan yang setiap hari merawat tanaman dengan penuh disiplin dan tanggung jawab," ujar Rumbiak dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPapuabarat.com, Selasa (4/11/2025).

Menurutnya, program SAE menjadi sarana penting untuk membekali mereka (warga binaan) dengan keterampilan produktif yang bermanfaat setelah bebas nanti.

Baca juga: Lapas Kaimana Tanam Bibit Kelapa di Area SAE, Rumbiak: Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Rumbiak menambahkan, melalui program ini pihaknya ingin memperkuat pembinaan berbasis kemandirian sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan lokal di Kabupaten Kaimana.

“Kami ingin Lapas tidak hanya menjadi tempat menjalani pidana, tetapi juga tempat belajar, bekerja, dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” tegasnya.

Program SAE Pertanian di Lapas Kelas III Kaimana telah berjalan sejak beberapa bulan lalu dengan menanam berbagai jenis hortikultura, seperti cabai, kangkung, dan tomat.

Terong ungu dipilih sebagai salah satu komoditas unggulan karena mudah dibudidayakan serta memiliki nilai jual stabil di pasar lokal.

Selain membekali warga binaan dengan keterampilan pertanian, hasil panen juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur Lapas.

Sebagian hasil dijual kepada masyarakat sekitar, dan pendapatannya digunakan untuk mendukung kegiatan pembinaan lainnya.

Salah seorang warga binaan yang ikut dalam program ini mengaku bangga bisa terlibat langsung.

“Kami merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk belajar hal baru. Semoga keterampilan ini bisa kami gunakan setelah bebas nanti,” ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved