Longsor di Distrik Tahota

Mansel Rawan Bencana Tanah Longsor, Ini Harapan Markus Waran ke Balai Jalan dan Jembatan Papua Barat

Hal ini kata Waran, harus dilakukan agar ketika terjadi longsor, penanganan bisa cepat dilakukan. 

|
Bupati Mansel, Markus Waran.
Bupati Mansel, Markus Waran, menanggapi soal bencana longsor di Distrik Tahota, Manokwari Selatan, Minggu (14/4/2024) pagi.  

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANSEL - Bupati Manokwari Selatan (Mansel) buka suara terkait bencana longsor yang terjadi di Distrik Tahota, Minggu (14/4/2024) pagi. 

Waran meminta, agar Balai Jalan dan Balai Jembatan Bina Marga Pemprov Papua Barat untul bisa memperhatikan sejumlah titik rawan longsor di Mansel

"Harus menyiapkan alat berat di beberapa titik. Karena ruas jalan provinsi ini memang sering longsor," tuturnya, Minggu (14/4/2024). 

Baca juga: Distrik Tahota Diguyur Hujan Deras, Jalan Trans Papua Barat Tertutup Material Tanah Longsor

Baca juga: Longsor di Sekitar Jembatan Wariori, Jalur Manokwari-Tambrauw Nyaris Putus

 

Hal ini kata Waran, harus dilakukan agar ketika terjadi longsor, penanganan bisa cepat dilakukan. 

"Jangan membebani satu instansi penerintah daerah. Yang jelas kami di Mansel siaga 24 jam dengan adanya bencana seperti ini. Jadi kami harap dari Balao baik jalan dan jemabatan juga demikian," ucapnya. 

"Balai jangan merencanakan program yang sebenarnya tidak membawa keuntungan bagi jalan trans Papua Barat. Balai jalan dan jembatan harus turun lihat," sambungnya. 

Lanjut Waran, dalam perencanaan program, Balai Jembatan, Jalan, Sungai, Rawa dan Pantai Papua Barat harus menjalin kordinasi dengan pemerintah daerah setempat. 

"Jangan menggelontorkan anggaran sembrono, dan di luar pentunjuk OPD seperti PUPR yang ada di kabupaten dan kota. Harus berkordinasikan dengan baik," pungkasnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved