KKN di Kampung Nuhuwei Mansel, 11 Mahasiswa UNIPA Fokus Bidang Kesehatan hingga Ekraf 

KKN ini bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan menjadi wadah untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan

Dokumentasi Magey Auguste Kogoya
KKN - Belasan Mahasiswa UNIPA yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Nuhuwei Mansel saat berpose bersama warga setempat dalam sebuah agenda pemaparan program kerja KKN 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Sebanyak 11 mahasiswa Universitas Papua (UNIPA) melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Nuhuwei, Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Papua Barat. 

Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung selama beberapa pekan sebagai bagian dari tanggung jawab akademik mahasiswa.

Sebelas mahasiswa tersebut berasal dari berbagai fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2 orang, Fakultas Teknologi Pertanian 1 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 6 orang, serta Fakultas Teknik 2 orang.

Dalam pelaksanaan KKN, para mahasiswa menjalankan sejumlah program kerja (proker) yang telah dirancang sesuai kebutuhan masyarakat setempat. 

Program tersebut meliputi bidang administrasi kampung, digitalisasi, pertanian, lingkungan, keagamaan, pendidikan, serta ekonomi sosial dan budaya.

Ketua kelompok KKN, Magey Auguste Kogoya, menjelaskan bahwa kegiatan KKN ini bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan menjadi wadah untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan.

“Melalui kegiatan ini, kami diberikan kesempatan untuk menerapkan kemampuan kami selama kuliah di kampus. Ini adalah bentuk nyata pengabdian kami kepada masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Tribun melalui pesan seluler, Jumat (15/8/2025).

Baca juga: 3 Wisudawan UNIPA Asal Jayawijaya Disambut Tradisi Anak Rantau: Santap "Nasi Putih-Daun Pepaya" 

Dalam pelaksanaan kegiatan, para mahasiswa menghadapi sejumlah tantangan, seperti ketidaksesuaian jadwal kegiatan masyarakat dengan rencana awal, keterbatasan sarana dan prasarana, hingga rendahnya partisipasi awal dari warga.

“Kami perlu melakukan pendekatan personal secara intens kepada masyarakat agar mereka lebih terlibat dalam kegiatan,” kata Magey. 

Ia juga menambahkan bahwa perbedaan pandangan individu yang dipengaruhi budaya lokal menjadi tantangan tersendiri dalam realisasi beberapa program.

Meski begitu, kehadiran mahasiswa disambut baik oleh Kepala Kampung Nuhuwei dan mendapatkan dukungan penuh atas semua kegiatan yang dirancang.

Selama masa pengabdian, sejumlah kegiatan yang dilaksanakan berhasil memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat.

Di bidang kesehatan, mahasiswa menggelar penyuluhan pola hidup bersih dan sehat, mengadakan senam bersama setiap Jumat pagi, serta membagikan bubur kacang hijau kepada siswa SD Inpres Nuhuwei dan ibu hamil.

Baca juga: 45 Hari Belajar dan Mengabdi di Lingkungan Masyarakat, 442 Mahasiswa KKN Kembali ke Kampus UNIPA

Kemudian, bidang pendidikan, mereka memberikan pelajaran tambahan di sekolah dasar dan balai kampung, termasuk pendampingan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) bagi anak-anak.

Sementara bidang ekonomi kreatif (ekraf), mahasiswa melatih warga dalam pengolahan hasil pertanian menjadi produk siap jual, seperti keripik dan selai.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved