Disbun Fakfak Uji Mutu dan Kadar Air untuk Tanaman Pala di Laboratorium Hayati

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Papua Barat, menguji mutu dan kadar air tanaman pala di Laboratorium Hayati. 

Itu diinformasikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan, Widhi Asmorojati, kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Jumat (19/4/2024). 

"Pengujian ini dilakukan untuk memastikan seberapa besar mutu dan kadar air terhadap tanaman pala yang nantinya dapat diajukan untuk memperoleh izin uji mutu dan dikirim ke luar Papua Barat," ujarnya. 

Menurut Widhi Asmorojati, proses pengujian kadar air tanaman pala mulanya disiapkan alat dan bahan. 

"Di antaranya bahannya itu kita mengambil kuli pala atau bunga pala dari pala kulit dan pala ketok," katanya.

Baca juga: Disbun Fakfak Uji Coba Pupuk Organik untuk Percepat Pertumbuhan Tanaman Pala  

Alat yang diperlukan dalam proses pengujian adalah labu datar, cobek untuk penghancur, kondestor dan selang sirkulasi. 

"Tahap awal yakni melakukan pengukuran dulu dengan komposisi ukuran fuli 10, 33 sedangkan untuk pala ketok ukurannya 10,09," ujar Widhi Asmorojati.

Setelah pengukuran dengan timbangan dan telah sesuai dengan komposisinya, ada tahap penghancuran yang dapat secara manual menggunakan tangan. 

Baca juga: Lewat Program Ekstensifikasi, Disbun Fakfak Fokus Perluasan Tanaman Pala

"Proses selanjutnya ialah penghancuran untuk dapat diproses dan bahan dimasukkan dalam labu datar dan dicampur dengan bahan teluen hingga meresap," kata Widhi Asmorojati.

Dikatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian kadar air tanaman pala, yakni pemasangan kondestor dan selang sirkulasi. 

Saat ini, Disbun Fakfak memiliki dua laboratorium yakni, laboratorium pengujian mutu dan kadar air dan laboratorium pengendalian hama dan penyakit. 

"SDM kami yakin para pegawai di Disbun Fakfak juga telah mumpuni untuk melakukan pengujian pada laboratorium tersebut secara baik,"  ujar Widhi Asmorojati.