Pit Sang Konduktor Jadi Maskot Pesparawi Nasional XIV 2025

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat mengapresiasi jajaran Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Papua Barat dan Panitia Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV.

Apresiasi itu disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah Papua Barat, Yacob Fonataba, Senin (13/5/2024) dalam apel pagi yang dilangsungkan di Halaman Kantor Gubernur Papua Barat.

Apresiasi, kata Yacob Fonataba, berkaitan rancangan logo Pesparawi Nasional XIV Tahun 2025. 

Baca juga: Rakernas LPPD se-Indonesia, Jeane Marie Tulung: Pesparawi Sarana Peningkatan Kehidupan Keagamaan.

Baca juga: Jeane Marie Tulung: Pesparawi Libatkan Lintas Umat, Wujud Kerukunan dan Moderasi Beragama

"Terimakasih atas semua usaha, kerja keras dan bimbingan semua pihak sehingga logo dan maskot telah selesai dirancang dan dilaunching hari ini," papar Yacob Fonataba.

Maskot Pesparawi Nasional XIV Tahun 2025 itu bernama Pit Sang Konduktor dengan notasi disekelilingnya.

Logo dan tema Pesparawi Nasional XIV itu ialah "Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu" (Mazmur 34: 2a).

Pemprov Papua Barat, kata Yacob Fonataba kemudian mendorong dan mendukung setiap kegiatan kerohanian dan pengembangan kreativitas kerohanian yang hidup dalam tata ibadah umat beragama sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan sumber daya manusia daerah.

Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dan kepedulian untuk mengembangkan nilai-nilai moral dan religius sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat yang akan bermuara pada situasi daerah yang aman, damai, maju dan sejahtera.

"Selaras dengan visi pembangunan Papua Barat yang aman, sejahtera dan bermartabat," katanya.

Pemprov Papua Barat, katanya lebih lanjut, berkomitmen membangun dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat.

"Sehingga, kepala daerah mengapresiasi Pesparawi ini sebagai bagian dari kegiatan mental, spritual dan etika umat Kristen sekaligus sebagai wahana perwujudan iman dalam kehidupan berjemaat," ungkapnya.

Kegiatan serupa diharap dilaksanakan sebagai wujud partisipasi aktif umat beragama dalam pembangunan moral dan spiritual untuk mencapai keadilan, kemakmuran, kesejahteraan masyarakat, negara dan daerah.

(*)