Berita Fakfak
Penggunaan Medsos Berlebihan Faktor Pemicu Meningkatnya Kekerasan Perempuan dan Anak di Fakfak
Dikatakan Zulchaidah Bauw, DP3AP2KB Fakfak saat ini telah mencatat 22 kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Fakfak berkomitmen memberantas kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Itu disampaikan Kepala DP3AP2KB Fakfak, Zulchaidah Bauw kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Papua Barat, Sabtu (29/6/2024).
"Kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menjadi masalah serius di Kabupaten Fakfak," ujarnya.
Baca juga: MIRIS, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Fakfak Meningkat dalam Lima Tahun Terakhir
Baca juga: Rapat soal Zona Darurat Kekerasan Perempuan, Pj Wali Kota Sorong Keluarkan 4 Kebijakan
Dikatakan Zulchaidah Bauw, DP3AP2KB Fakfak saat ini telah mencatat 22 kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak.
"Dari 22 kasus tersebut, sebanyak 16 kasus merupakan kasus kekerasan seksual, 4 kasus perkawinan anak di bawah umur, dan 2 kasus orang hilang," rincinya.
Santi mengatakan, penggunaan media sosial yang berlebihan menjadi salah satu pemicu meningkatnya kekerasan.
"Tragisnya, banyak pelaku kekerasan ialah orang-orang terdekat korban, seperti ayah kandung, pacar, dan ayah tiri," katanya.
Dikatakannya, hal ini menambah kompleksitas penanganan kasus karena korban sering kali berada dalam situasi yang sulit untuk melapor atau mencari bantuan.
"Kami sebetulnya di DP3AP2KB Fakfak ini telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi masalah ini melalui sosialisasi kepada masyarakat," beber Zulchaidah Bauw.
Namun ia menekankan pula, pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan memberikan edukasi kepada anak-anak mereka tentang bahaya kekerasan dan penggunaan media sosial yang berlebihan.
"Dengan upaya yang terus ditingkatkan, kami berharap dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak," katanya.
Selain itu, Zulchaidah Bauw meyakini dukungan dari masyarakat sangat diharapkan agar jumlah kasus kekerasan dapat berkurang.
"Sehingga daerah ini (Fakfak) bisa menjadi tempat yang lebih aman bagi semua orang," katanya.
DP3AP2KB bertekad untuk terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan memberikan perlindungan maksimal bagi perempuan dan anak di Kabupaten Fakfak.
"Kami berharap dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, Fakfak akan menjadi daerah yang aman dan bebas dari kekerasan," harap Zulchaidah Bauw.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.