Mengenal Bank Sampah Fakfak Hijau, Warga Bisa Tabung Sampah Bernilai 'Cuan'

Risfandiyanto menuturkan, Bank Sampah Fakfak Hijau menerima berbagai jenis sampah mulai dari botol plastik

TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA
BANK SAMPAH - Aktivitas di Bank Sampah Fakfak Hijau, yakni menampung dan memilah sampah botol dari anak-anak sanggar Tomandin Mbaham Matta Sang Tomatta, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Jumat (5/9/2025).  

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Bank Sampah Fakfak Hijau hadir sebagai satu di antara solusi permasalahan pengelolaan sampah warga Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Melalui Bank Sampah Fakfak Hijau, warga bisa menabung sampah dan bernilai rupiah alias cuan.

Bank Sampah ini beralamat di Jalan Krapangit Gewab RT 02 Kampung Lusiperi Misi Dalam, Distrik Fakfak Kota.

Pengelola Bank Sampah Fakfak Hijau, Risfandiyanto, bersyukur karena bisa berkolaborasi dengan pegiat budaya di Fakfak, Freddy Warpopor.

"Kami bekerja sama dengan Sanggar Tomandin Fakfak yang mempunyai Program Belajar Bayar Sampah. Anak-anak sanggar bisa belajar bahasa Inggris dan tarian daerah secara gratis karena dibayar pakai sampah," katanya kepada Tribun, Jumat (5/9/2025).

Baca juga: Tumpukan Sampah di TPA Kadamber Fakfak Longsor Timpa Dusun Warga

 

Program yang diinisiasi Bank Sampah Hijau Fakfak di Kampung Lusiperi mewajibkan anak-anak Sanggar Tomandin untuk mengikuti les bahasa Inggris dan tarian gratis setiap Rabu dan Minggu.

Risfandiyanto menuturkan, Bank Sampah Fakfak Hijau menerima berbagai jenis sampah mulai dari botol plastik, air minum kemasan gelas, botol oli, botol bedak, galon bekas, jerigen bekas dan produk dari plastik lainnya.

"Kecuali kantong kresek yang belum kami akomodasi untuk saat ini," kata Risfandiyanto.

Lelaki asal Surabaya, Jawa Timur, itu mengemukakan akan menetapkan tarif per kilogram sampah plastik Rp 1.000 (khusus belum tersortir) dan sampah plastik per kilo Rp 2.000 (sudah terpilah atau tersortir).

"Kami sementara masih memulai untuk anak-anak Sanggar Tomandin Fakfak dan sekolah-sekolah, ke depan kami mengajak warga lainnya untuk ikut serta," ucapnya.

Menurutnya, Bank Sampah Fakfak Hijau akan membuka inisiatif menabung sampah bagi masyarakat umum.

"Masyarakat bisa membawa sampah secara sukarela dan akan dicatat untuk dikumpulkan lalu akan dibayar," kata Risfandiyanto.

Ia berharap Program Bayar Sampah dapat mengedukasi pengelolaan sampah sedini mungkin untuk anak-anak.

"Kami ingin menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Terus terang, kami melihat sendiri masyarakat di Fakfak sudah terbiasa buang sampah tidak pada tempatnya," katanya.

Baca juga: Sampah TPA Kadamber Berserakan di Jalan, Picu Masalah Lingkungan Serius di Fakfak 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved