Mengenal Bank Sampah Fakfak Hijau, Warga Bisa Tabung Sampah Bernilai 'Cuan'
Risfandiyanto menuturkan, Bank Sampah Fakfak Hijau menerima berbagai jenis sampah mulai dari botol plastik
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Kebiasaan tersebut harus diubah ke arah lebih baik, ucapnya, karena bersih merupakan budaya Fakfak sejak dulu.
Ia optimistis, jika dibudayakan sejak dini, anak-anak terbiasa menabung sampah.
"Ketika dewasa, mereka sudah paham dan terbiasa untuk bijak mengelola sampahnya masing-masing," ujar Risfandiyanto.
Sejauh ini, Bank Sampah Fakfak Hijau masih dalam proses menyiapkan perizinan untuk mulai beroperasi secara aktif.
"Kami harap ada dukungan dari pemerintah daerah agar Bank Sampah Fakfak Hijau ini bisa lebih berkembang tidak hanya menguntungkan secara bisnis tetapi mempunyai sumbangsih untuk PAD (pendapatan asli daerah)," ujar Risfandiyanto.
Proses di Bank Sampah Fakfak Hijau
Setelah dibawa dari rumah masing-masing, sampah yang masuk di Bank Sampah Fakfak Hijau akan dipilah atau disortir.
"Kami mempunyai prinsip zero waste. Diharapkan sampah yang masuk di Bank Sampah Fakfak Hijau sudah terpilah," ucapnya.
Ia mengakui usaha ini masih permulaan dan menunggu animo masyarakat Kabupaten Fakfak.
Baca juga: Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di TPA Wagom Utara, Bau Menyengat dan Tak Nyaman
Kolaborasi dengan Pegiat Budaya
Dalam mewujudkan Fakfak bersih dari Sampah, Bank Sampah Hijau Fakfak kini berkolaborasi dengan pegiat budaya Fakfak, Freddy Warpopor di Sanggar Tomandin Kampung Lusiperi Misi Dalam.
"Kami tentu melihat dengan begitu banyak permasalahan sampah di Kabupaten Fakfak, sebetulnya saya berpikir sudah lamanya bagaimana membantu menyelesaikan masalah ini," katanya.
Pendiri Sanggar Tomandin itu mengaku permasalahan sampah di Kota Pala sudah sangat pelik sehingga butuh solusi nyata.
"Puncak masalah sampah terjadi beberapa waktu lalu saat kejadian longsor sampah skala besar yang menimbun perkebunan dan 2 hektare dusun pala milik warga. Ini butuh perhatian nyata," ujar Freddy Warpopor.
Ia mengaku telah lama mendorong solusi konkret terkait permasalahan sampah di Kabupaten Fakfak.
Bank Sampah Fakfak Hijau
Kabupaten Fakfak
Papua Barat
Sanggar Tomandin
Risfandiyanto
Freddy Warpopor
Jawaban Bupati Kaimana Soal Usulan Pembentukan Tim Pengawasan Dana Otsus |
![]() |
---|
Kemenkum dan KemenHAM Papua Barat Sepakati Penggunaan Aset Bersama |
![]() |
---|
Soal Pernyataan Menteri Agama, Begini Respons Kakanwil Kemenag Papua Barat |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Pabar Harmonisasi 10 Rancangan Produk Hukum Daerah Manokwari Selatan |
![]() |
---|
Luksen Minta Semua Denominasi Gereja di Papua Barat Jaga Independensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.