Berita Manokwari

IMPT Gelar Ibadah Syukur Kelulusan 10 Mahasiswa di Manokwari

Ia menekankan pentingnya menjaga identitas budaya, terutama bagi generasi muda yang telah meraih gelar akademis.

TribunPapuaBarat.com//Matius
Ibadah syukuran Wisudawan-wisudawati Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) di kota studi Manokwari, Rabu (21/11/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) mengadakan ibadah syukura.

Ibadah tersebut untuk merayakan keberhasilan 10 mahasiswa IMPT yang baru saja wisuda.

Acara tersebut berlangsung di sekretariat IMPT Amban, Manokwari, Papua Barat, Rabu (21/11/2024).

Baca juga: Lulus Cumlaude, Yuliana Fernanda Geong Persembahkan Kelulusan untuk Sang Ibunda

Baca juga: Wisuda Tahun Akademik 2024-2025, UNIPA Luluskan 428 Mahasiswa 

Mahasiswa IMPT yang diwisuda berasal dari dua perguruan tinggi yakni, UNIPA dan Akper.

"Momen ini merupakan pencapaian besar bagi mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi mereka dan mendapatkan gelar sarjana serta diploma," kata Ketua IMPT, Yefta Waine saat diwawancarai Tribun.

Acara syukuran ini dihadiri oleh sejumlah anggota IMPT yang terdiri dari 15 kordinator wilayah, orang tua wisudawan serta sejumlah tamu undangan yang turut memeriahkan acara tersebut.

Kehadiran keluarga dan teman-teman wisudawan menambah kebahagiaan dalam merayakan pencapaian yang luar biasa itu.

Yefta Waine mengatakan, pencapaian ini bukan hanya sebuah kebanggaan pribadi, tetapi juga merupakan kebanggaan bagi keluarga, masyarakat, dan tanah Papua. 

“Selamat dan sukses atas keberhasilan yang telah dicapai. Pencapaian ini tentunya merupakan hasil dari kerja keras dan doa yang tak pernah putus. Semoga kalian terus berkembang dalam karier dan kehidupan ke depan,” ujar Yefta Waine.

Selain itu, Yefta juga mengingatkan wisudawan untuk tetap menjaga budaya dan nilai-nilai lokal, meskipun dunia saat ini semakin modern dengan perkembangan teknologi yang pesat. 

Ia menekankan pentingnya menjaga identitas budaya, terutama bagi generasi muda yang telah meraih gelar akademis.

“Setelah kita mendapatkan gelar, jangan sampai kita melupakan budaya kita. Kalian adalah harapan untuk menjaga warisan budaya tanah Papua ini,” imbuh Yefta.

Salah satu Wisudawan Yulianus Songgonau menambahkan, penting mengembangkan moto IMPT "satu tungku dalam satu honai".

Begitu pun moto UNIPA "Ilmu untuk kemanusiaan," dalam menerapkan Ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama menempuh studi di lingkup masyarakat.

"Kita sudah belajar hingga mendapatkan gelar sarjana dan diploma, jangan kita pulang ke kampung masing-masing menindas masyarakat lagi," pungkasnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved