Berita Fakfak
Terancam Bekerja Tanpa SK, Honorer RSUD Fakfak Pertanyakan Kejelasan Nasib
Dirut RSUD Fakfak, dr Karyani Kastella meminta agar para nakes honorer dapat memahami kondisi yang ada.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKfAK - Terancam bekerja tanpa SK, para Tenaga Kesehatan (Nakes) honorer di lingkup RSUD Fakfak Papua Barat kembali mempertanyakan kejelasan nasib mereka.
Pantauan TribunPapuaBarat.com Senin (10/3/2025), para Nakes teramati melakukan tatap muka dengan Direktur RSUD Fakfak, dr Karyani Kastella di RSUD Fakfak Papua Barat.
Satu per satu diberikan kesempatan untuk mempertanyakan masalah serta keluhan yang saat ini dialami masing-masing.
Baca juga: Ratusan Honorer Nakes RSUD Fakfak Datangi Kantor BKPSDM: Tuntut Kepastian Nasib
Baca juga: NICU RSUD Fakfak Segera Hadir, Unit Perawatan Intensif untuk Bayi Baru Lahir
"Kami melakukan pertemuan dengan Ibu Direktur Rumah Sakit karena ingin mempertanyakan kita ini statusnya seperti apa terutama teman-teman honorer yang tidak terdata dalam database BKN," ujar salah satu Nakes yang tidak ingin disebutkan namanya kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak.
Ia mengatakan, pihaknya mempertanyakan apakah harus bekerja tanpa digaji sama sekali sehingga persoalan ini harus diperjelas.
"Kami semua perlu menuntaskan hal ini, kami harap pemerintah bisa mendengar keluhan kami karena kami sangat membutuhkan pekerjaan," tandasnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Fakfak, dr Karyani Kastella meminta agar para nakes honorer dapat memahami kondisi yang ada.
"Karena tentunya masa-masa sulit hari ini juga bukan hanya saudara-saudara yang mengalami semat tetapi juga pasti berimbas ke dokter umum dan spesialis, kami tadi pagi sudah bertemu dengan Bapak Bupati Fakfak," jelasnya.
Untuk diketahui, setidaknya ada 95 Nakes di lingkup RSUD Fakfak Papua Barat yang berstatus non database BKN sehingga sesuai aturan yang terbaru dikabarkan mereka tidak bisa diakomodir.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.