Berita Manokwari
Lima Strategi Pemkab Manokwari dan TPID Kendalikan Inflasi di Kota Injil Jelang Idulfitri 2025
Dengan koordinasi yang baik, kita bisa memastikan inflasi tetap terkendali sehingga masyarakat dapat menghadapi Idul Fitri
Penulis: Fransiskus Irianto Tiwan | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri 1446 H/2025 M, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari menggelar Rapat Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (25/3/2025).
Dalam pertemuan ini, Bupati Manokwari Hermus Indou menekankan, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di Manokwari.
"Pengendalian inflasi memiliki urgensi yang sangat penting karena inflasi merupakan indikator utama perekonomian daerah. Tingginya laju inflasi dapat berdampak langsung pada daya beli masyarakat, stabilitas harga kebutuhan pokok, dan kesejahteraan sosial," kata Hermus Indou.
Baca juga: TPID Manokwari Bahas Upaya Menurunkan Inflasi dan Stabilitas Harga Jelang Nataru
Baca juga: BI Kolaborasi dengan Poktan Eka Bakti Tanam Cabai Berbasis MA-11, Pengendalian Inflasi Pangan
Menurutnya, tantangan pengendalian inflasi di Manokwari cukup kompleks mengingat faktor geografis, keterbatasan infrastruktur, serta ketergantungan terhadap pasokan bahan pangan dari luar daerah.
Oleh karena itu, Pemkab Manokwari bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah merumuskan sejumlah strategi utama untuk memastikan inflasi tetap terkendali.
Menurut Hermus, ada beberapa strategi pengendalian inflasi di Manokwari antara lain:
1.Memperkuat ketersediaan dan distribusi pangan.
Pemkab Manokwari mendorong peningkatan produksi pangan lokal, terutama komoditas strategis seperti beras, sayuran, cabai, dan protein hewani.
"Pasokan cabai sering fluktuatif, padahal potensinya cukup besar di daerah kita. Ini harus dimaksimalkan agar tidak menjadi pemicu inflasi," ujar Hermus.
Selain itu, pemkab juga memperkuat infrastruktur logistik dan distribusi, termasuk kerja sama dengan daerah penghasil seperti Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, untuk menjamin kelancaran pasokan.
2. Meningkatkan efektivitas operasi pasar dan stabilisasi harga.
Pemerintah akan melaksanakan operasi pasar secara rutin, terutama menjelang hari besar keagamaan dan musim paceklik.
"Kita akan memastikan ketersediaan bahan pokok di Pasar Wosi dan Pasar Sanggeng dengan optimalisasi operasi pasar. Rabu ini kita akan turun langsung," tegas Hermus.
Kemudian peran Bulog juga akan diperkuat dalam menjaga stok cadangan pangan strategis.
Pemkab Manokwari juga akan menggalakkan gerakan pangan murah untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.