Berita Manokwari
PMKRI Manokwari ST Villanova Cetak 15 Kader Baru
"Kita harua kritis terhadap perkembangan zaman agar kita terus menyuarakan dan menjadi tulang punggung masyarakat,"ucapnya.
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Manokwari St. Villanova resmi menutup kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) di Asrama Mansinam 1 Manokwari, Papua Barat, Minggu (7/4/2025).
Kegiatan ini berhasil mencetak 15 kader baru sebagai hasil dari proses pelatihan yang berlangsung selama 4 hari dan siap untuk menjalankan peran kepemimpinan dalam organisasi dan masyarakat.
Acara ini ditutup oleh salah satu senior PMKRI, Yustina Logo yang turut menyampaikan pesan penting bagi generasi muda PMKRI.
Baca juga: PMKRI Cabang Manokwari Gelar Pendidikan Dasar untuk Anggota Baru
Baca juga: PMKRI Manokwari Gelar LKK, Yostan Hilapok: Saat Ini Organisasi Krisis Kader
Yustina mengapresiasi kerja keras pengurus dan panitia yang telah menyukseskan kegiatan LKK ini meskipun PMKRI tahun ini menghadapi berbagai tantangan.
Yustina menambahkan bahwa 15 peserta yang mengikuti LKK ini bukan hanya mengikuti pelatihan, melainkan juga menjalani proses pembentukan karakter melalui materi yang diberikan untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan.
Ia berharap para kader yang terpilih dapat membawa dampak positif baik untuk diri mereka sendiri, organisasi PMKRI, maupun di kalangan masyarakat luas dengan menjadi pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan yang baik.
"Saat ini, PMKRI menghadapi krisis kader, namun dengan 15 kader baru ini dapat terus mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam setiap pergerakan dan berkontribusi lebih besar untuk organisasi dan masyarakat,"katanya.
Sementara, Ketua PMKRI Cabang Manokwari, Yostan Hilapok, menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para generasi muda, terutama terkait tantangan dan harapan yang dihadapi PMKRI.
Ia menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mengamati kebijakan dan regulasi di bawah kepemimpinan presiden saat ini, yang dianggap kurang berpihak kepada rakyat.
Yostan menekankan bahwa mahasiswa dan pemuda PMKRI harus menjadi agen perubahan yang menjadi tulang punggung rakyat, serta memiliki peran penting dalam mengontrol kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat.
Yostan juga mengingatkan para peserta untuk tetap teguh dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait diskriminasi dan penindasan yang terjadi di Papua.
"Kita harua kritis terhadap perkembangan zaman agar kita terus menyuarakan dan menjadi tulang punggung masyarakat,"ucapnya.
Ia menekankan bahwa melalui pelatihan LKK yang telah berlangsung selama empat hari, para peserta diharapkan dapat memperjuangkan suara rakyat untuk gereja, bangsa, dan negara.
Selain itu, Yostan mengingatkan bahwa latihan ini bukanlah akhir dari proses, melainkan masih ada tahapan lanjutan di tingkat regional dan nasional.
Ia mengajak para kader untuk terus memperdalam pengetahuan mereka dan memperjuangkan tiga nilai penting dalam PMKRI, yaitu Kristianitas, Intelektualitas, dan Fraternitas.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.