Berita Teluk Bintuni
Cerita Putra Asli Teluk Bintuni Arobi Kokop 14 Tahun Nabung untuk Ibadah Haji
Ia juga menyoroti, minimnya kesadaran OAP Muslim khususnya di Teluk Bintuni yang melaksanakan ibadah haji.
Penulis: Syahrul Said Refideso | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABABARAT.COM, BINTUNI - 40 jemaah calon haji asal Teluk Bintuni siap bertolak ke Mekkah, Arab Saudi.
Dari jumlah itu, terdapat satu putra asli Teluk Bintuni yang bakal melaksanakan rukun Islam kelima itu.
Ialah Arobi Kokop, putra Suku Sebyar, Teluk Bintuni Papua Barat.
Baca juga: 40 Calon Jemaah Haji Teluk Bintuni Dapat Bantuan Dana Transportasi, Ini Pesan Yohanis Manibuy
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Manokwari Melepas 164 Calon Haji: Ini Karunia Luar Biasa Besar
"Saya bersama istri telah mendaftar sebagai calon haji sejak tahun 2014, dan baru mendapatkan panggilan setelah 11 tahun menunggu," kata Arobi Kokop saat diwawancarai Tribun di aula Kantor Kemenag Teluk Bintuni, Kamis (15/5/2025).
Arobi mengungkapkan, dana yang digunakan untuk berangkat haji murni dari hasil jerih payahnya sebagai pensiunan guru sekolah dasar.
Ia juga menyoroti, minimnya kesadaran OAP Muslim khususnya di Teluk Bintuni yang melaksanakan ibadah haji.
"Banyak yang masih bergantung pada bantuan pemerintah atau organisasi keagamaan, untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah," ujarnya.
Olehnya itu, Arobi berpesan khususnya kepada Muslim OAP di Teluk Bintuni untuk melaksanakan ibadah haji.
"Jangan kita menunggu bantuan dari pemerintah daerah, maupun Organisasi-organisa baru kita jalankan ibadah haji," imbuhnya.
Arobi pun menegaskan, pentingnya ibadah haji sebagai bagian dari rukun Islam.
“Kita manusia ini hidup hanya sementara. Ibadah haji adalah bekal menuju akhirat. Sebagai umat Islam, kita wajib menunaikan rukun Islam yang kelima bila sudah mampu,” tuturnya.
Iapun menyarankan, pemuka agama Islam, termasuk ustadz dan mubaligh dapat lebih aktif memberikan pemahaman dan motivasi kepada OAP Muslim di Bintuni agar tergerak menunaikan ibadah haji secara mandiri.
"Hidup setelah mati, yang kita bawa hanya amal kebaikan atau keburukan. Kalau kebaikan lebih banyak, Insya Allah surga. Tapi kalau keburukan, tentu neraka. Ini yang banyak belum disadari," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy melepas 40 calon jemaah haji.
Pelepasan tersebut berlangsung di Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (15/5/2025).
Bupati Yohanis Manibuy mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni telah menyalurkan bantuan transportasi bagi 40 calon jemaah haji.
Bantuan itu, telah ditransfer ke rekening panitia haji 2025.
"Kami juga telah menugaskan wakil bupati (Wabup) untuk mengawal perjalanan jemaah ke Makassar, guna memastikan kelancaran dan kenyamanan selama perjalanan," ungkap Yohanis Manibuy.
Ia juga mengingatkan, ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu secara fisik, ekonomi, dan mental.
"Ibadah haji adalah bentuk kepatuhan total kepada Allah SWT dan penyempurna rukun Islam," tuturnya.
Yohanis berpesan, calon jemaah haji Teluk Bintuni menjaga kesehatan, kekompakan, serta nama baik daerah selama berada di Tanah Suci.
"Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan selamat kepada seluruh calon jemaah haji yang telah mendapat panggilan Allah SWT. Semoga ibadah haji berjalan lancar, khusyuk, dan kembali menjadi haji yang mabrur," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Teluk Bintuni, Husein Alhamid merincikan, calon jemaah tahun ini berjumlah 40.
Terdiri dari 39 jemaah umum dan satu dari Orang Asli Papua (OAP) yakni Suku Sebyar.
"Jemaah akan dilepas oleh Gubernur Papua Barat pada 16 Mei 2025, sebelum diberangkatkan ke Makassar pada 17 Mei 2025. Selanjutnya, Gubernur Sulawesi Selatan dijadwalkan melepas jemaah ke Tanah Suci pada 19 Mei 2025 pukul 05.00 WITA," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk bantuan dana transportasi tahun ini mengalami penurunan.
Sebab, saat ini Pemerintah Pusat tengah melakukan efisiensi anggaran.
"Nominalnya lebih kecil dibanding sebelumnya karena efisiensi anggaran. Tahun ini Insya Allah per jemaah dapat sekitar Rp 750.000," ungkapnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.