Berita Fakfak
Pantau Dialog Antara Maxim dan Ojek Pangkalan di Fakfak, Polisi: Kamtimbas Tetap Terjamin
sebagai upaya preventif kami untuk memastikan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Hans Arnold Kapisa
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Pejasa transportasi onlie Maxim bersama pejasa Ojek pangkalan di Fakfak Papua Barat menggelar dialog terbuka, Kamis (12/6/2025).
Pantaun Tribun, dialog terbuka kedua pihak yang berlangsung di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Fakfak itu turut dipantau Sat Binmas Kepolisian Resor (Polres) setempat guna menjamin keamanan bersama.
"Sat Binmas turut hadir dalam pertemuan tersebut sebagai upaya preventif kami untuk memastikan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif," ujar Kasat Binmas Polres Fakfak IPTU Umar Atmajaya kepada Tribun.
Ia mengatakan, bahwa rapat yang dilakukan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Fakfak tersebut terkait permasalahan penolakan operasional transportasi online Maxim oleh Komunitas Ojek Mandiri Fakfak.
Baca juga: 29 Pangkalan Ojek Tolak Keras Maxim di Fakfak Papua Barat
"Rapat ini digelar sebagai tindak lanjut atas keresahan yang timbul akibat beroperasinya layanan transportasi online Maxim yang belum mengantongi izin operasional di Fakfak," jelasnya.
Ia menyebutkan ada aspirasi dari masyarakat, khususnya ojek pangkalan bahwa kehadiran layanan tersebut dinilai menimbulkan dampak ekonomi dan potensi gesekan sosial di masyarakat.
"Untuk itu, kami di Polres Fakfak sangat mengapresiasi pelaksanaan forum dialog ini, karena pentingnya penyelesaian permasalahan secara musyawarah dan menghindari tindakan provokatif," tuturnya.
Ia menyebutkan, Polres Fakfak berkomitmen menjaga agar tidak terjadi gesekan fisik maupun konflik sosial antara pengemudi ojek lokal dan pengemudi ojek online.
"Kami mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan mengikuti mekanisme hukum serta peraturan yang berlaku," imbaunya.
Lebih lanjut, IPTU Umar menyampaikan dukungan penuh Polres Fakfak terhadap langkah Dinas Perhubungan dan pihak terkait dalam proses mediasi sehingga situasi Kamtibmas di Kabupaten Fakfak tetap kondusif dan terkendali.
Baca juga: Maxim Resmi Beroperasi di Kota Pala, Tarif ke Bandara Siboru Rp 119 Ribu
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari pihak Maxim yang tak ingin disebutkan namanya menyampaikan komitmen untuk menunda operasional di wilayah Fakfak hingga memperoleh izin resmi.
Sementara itu, perwakilan ojek mandiri menegaskan penolakannya terhadap aktivitas transportasi online ilegal yang dinilai merugikan pelaku usaha lokal.
Rapat tersebut ditutup dengan pembacaan dan penandatanganan kesepakatan bersama pada pukul 12.50 WIT, yang menyatakan bahwa semua pihak mendorong penutupan sementara operasional ojek online Maxim hingga terbitnya keputusan resmi dari pemerintah daerah.
Wujudkan Pengobatan Gratis hingga Pelosok Kampung, Samaun Dahlan Dorong Kolaborasi GOW dan IDI |
![]() |
---|
Jaringan Internet di Fakfak Down, Warga Khawatir Senasib dengan Merauke |
![]() |
---|
Sumiyati Temongmere Resmi Jabat Ketua DPC FPPI Fakfak 2025-2030, Ini Targetnya |
![]() |
---|
Nurwidayati Samaun Dahlan: Ibu PKK Harus Jadi Perempuan yang Maju dan Tampil Cantik |
![]() |
---|
Nurwidayati Samaun Dahlan Tuntaskan Monev Kegiatan PKK 13 Distrik di Fakfak Papua Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.