Berita Manokwari
Mugiyono: Cegah Stunting Tak Bisa Hanya Andalkan APBN dan APBD, Harus Kesadaran Masyarakat
Ia mengungkapkan, jumlah keluarga yang berisiko stunting di Manokwari masih tergolong tinggi.
Penulis: Fransiskus Irianto Tiwan | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menegaskan, upaya menurunkan angka stunting melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) harus melibatkan masyarakat secara langsung.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan baduta dari keluarga berisiko stunting, Kamis (26/6/2026).
PMT merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Manokwari.
Baca juga: Kemenag Papua Barat Sosialisasikan Pencegahan Stunting dan Bagi Sembako di Teluk Wondama
Baca juga: Yohana Dina Hindom: Pemkab Fakfak Berhasil Tekan Stunting
"Kegiatan kita terus berjalan, tetapi saat satu tantangan selesai, tantangan lain muncul. Pemberian makanan tambahan ini adalah bagian dari aksi penurunan stunting," ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat memicu partisipasi publik untuk peduli terhadap sesama.
Sebab lanjut dia, program GENTING tak bisa hanya mengandalkan APBN atau APBD.
"Harapannya, kegiatan yang kita munculkan bisa memacu masyarakat untuk saling bantu," ucapnya.
Ia mengungkapkan, jumlah keluarga yang berisiko stunting di Manokwari masih tergolong tinggi.
Namun pemerintah daerah terus berupaya menanganinya.
"Selain melalui partisipasi orang tua asuh, pemda juga aktif memberikan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan anak usia dini," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat, Yahya Rumbino, mengatakan bahwa program ini sejalan dengan harapan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
"Harapan dari BKKBN, semua anak berisiko stunting bisa memiliki gizi baik, hidup sehat dan cerdas, sehingga cita-cita Indonesia bebas stunting, sehat, mandiri, dan maju bisa tercapai," tuturnya.
Ia mengungkapkan, bahwa saat ini BKKBN terus melakukan berbagai kegiatan penurunan stunting melalui monitoring dan evaluasi kesehatan balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Selain itu pemeriksaan kesehatan rutin terus dilakukan, dan intervensi diberikan khususnya bagi ibu hamil berisiko stunting.
"Di Papua Barat BKKBN terus melakukan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat yang berkecukupan untuk ikut menjadi orang tua asuh dan membantu mewujudkan generasi bebas stunting,” tutup Yahya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.