Waspada Penipuan Atas Nama TASPEN, Berikut 5 Modus yang Biasa Dipakai

Penipu yang mengatasnamakan Taspen menghubungi peserta untuk meminta pembaruan data pribadi. 

Istimewa
WASPADA PENIPUAN - PT Taspen (Persero) mengimbau supaya peserta untuk mewaspadai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Taspen.  

Tautan itu mengarahkan peserta ke situs palsu yang mirip tampilan aplikasi resmi Taspen dan merekam data pribadi antara lain nomor rekening, NIP, NIK, hingga PIN atau OTP. 

3. Janji kenaikan tunjangan pensiun atau bonus dividen  

Penipu menjanjikan peserta akan mendapatkan kenaikan gaji pensiun, bonus tahunan, atau pembagian dividen dari Taspen. 

Peserta Taspen diminta untuk mengakses tautan tertentu sebagai syarat pencairan dana.

Padahal, tautan itu adalah bagian dari upaya peretasan yang berujung kehilangan dana dari rekening bank. 

Baca juga: Hari Pelanggan Nasional, PT Taspen Manokwari Hadiahkan Souvenir untuk Peserta

WASPADA - PT Taspen (Persero) mengimbau peserta untuk mewaspadai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Taspen. 
WASPADA - PT Taspen (Persero) mengimbau peserta untuk mewaspadai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Taspen.  (Istimewa)

4. Surat tugas dan edaran palsu        

Penipu juga memakai dokumen palsu yang dirancang menyerupai surat resmi dari Taspen, termasuk logo, kop surat, tanda tangan, barcode, dan gaya bahasa yang meyakinkan. 

Dokumen ini kerap disertai perintah untuk mengikuti instruksi tertentu dan ancaman penghentian manfaat jika tidak menuruti instruksi itu.

5. Modus Pengembalian Dana  

Ada yang mengatasnamakan Taspen dan memberikan info soal pengembalian dana.

Padahal, tidak ada pengembalian dana dalam bentuk apapun yang diminta Taspen kepada peserta. 

Seluruh layanan program Taspen diberikan tanpa pungutan biaya alias gratis.

Direktur Utama Taspen, Rony Hanityo Aprianto, prihatin karena meningkatnya kasus penipuan digital menyasar peserta Taspen.

Perlindungan data pribadi dan kesejahteraan peserta adalah prioritas utama Taspen.

"Kami memahami bahwa peserta, khususnya para pensiunan, sangat rentan terhadap praktik penipuan digital." 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved