Berita Fakfak
Jelang Peresmian Pasar Thumburuni Fakfak, Terminal Angkot Mulai Dibersihkan
Terminal Thumburuni Fakfak telah berhenti beroperasi sejak pasca kerusuhan 2019 lalu.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Menjelang peresmian Pasar Rakyat Thumburuni di Kabupaten Fakfak Papua Barat, terminal Angkutan Kota (Angkot) mulai dibersihkan.
Pantauan TribunPapuaBarat.com Kamis pagi (24/7/2025), bangunan terminal yang sebelumnya ditumbuhi rerumputan ilalang, kini telah dibabat bersih.
Terlihat bangunan utama terminal dicat dominan biru muda dengan aksen hitam-kuning bergaris diagonal pada tiang dan tepi dinding sebagai penanda visual keselamatan.
Baca juga: Jelang Peresmian Pasar Thumburuni, Sopir OAP Mulai Resah, Harap Ada Terminal Pasti
Baca juga: Pedagan Ikan Pasar Sanggeng Keluhkan Omzet Turun Drastis
Struktur atap terbuat dari rangka besi dan atap seng, dengan dilengkapi beberapa bagian plafon yang masih tampak dalam proses perbaikan.
"Kitong (kami) berharap Terminal Pasar Rakyat Thumburuni ini bisa segera jalan (beroperasi), " harap salah satu warga Fakfak, Mahmud kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat.
Mahmud mengatakan, Fakfak harus mempunyai terminal untuk angkot sehingga penumpang tidak perlu berlama-lama menunggu di emperan jalan raya.
"Semoga bisa secepatnya, tapi kalau dipikir-pikir jembatan penyeberangan kayak (seperti) dulu juga harus ada (tersedia), biar (agar) yang mau naik angkot tak perlu berjalan kaki dari Pasar Thumburuni," tandasnya.
Sementara itu, salah satu sopir angkot di Fakfak, Bernardus Kroy menyebut jika pemerintah memindahkan mereka ke terminal Pasar Thumburuni yang lama dinilai sudah tak strategis.
"Karena sudah tidak ada jembatan penyeberangan kayak dulu, kalau penumpang yang sudah tua atau bawa barang banyak tidak mungkin mau jalan lagi jauh ke terminal lama," terangnya.
Sehingga pihaknya sangat berharap dari hati kecil yang paling dalam, pemerintah memperhatikan nasib para sopir angkutan umum ke depannya.
Terminal Thumburuni telah berhenti beroperasi sejak pasca kerusuhan sosial se-Papua 2019 lalu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.