Lengkapi SLB Negeri Terpadu Manokwari, Pemprov Akan Sekolahkan Calon Guru

Ia menyebut Dinas Pendidikan Papua Barat mengambil penuh tugas dan tanggung jawab untuk memperbaiki layanan pendidikan di SLB Negeri Terpadu

Penulis: R Julaini | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/RACHMAT R JULAINI
PERALIHAN STATUS - Kabid SMA dan Pendidikan Khusus, Dinas Pendidikan Papua Barat, Timotius Kambu, Senin (28/7/2025), menyebut peralihan status SLB dari Yayasan ke negeri adalah upaya memperluas akses pendidikan bagi penyandang disabilitas. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kepala Bidang SMA dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Papua Barat, Timotius Kambu, menyatakan Pemerintah Provinsi Papua Barat resmi membentuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Terpadu di Manokwari.

SLB ini sebelumnya bernama SLB Panca Kasih yang dikelola Yayasan Panca Kasih.

Timotius menyebut peralihan aset melalui penandatanganan berita acara antara Yayasan Panca Kasih dan Pemprov Papua Barat melalui Dinas Pendidikan.

"Peralihan sudah dilakukan termasuk di NPSN-nya (Nomor Pokok Sekolah Nasional), termasuk data dapodik," kata Timotius Kambu setelah peresmian SLB Negeri Terpadu Manokwari,  Senin (28/7/2025).

Ia berharap kehadiran SLB ini membuat makin banyak akses bagi penyandang disabilitas untuk bersekolah.

Baca juga: Pemprov Resmikan SLB Negeri Terpadu Manokwari, Siswa Aktif 86 Orang

 

Menurutnya, peralihan status dari Yayasan atau swasta ke negeri juga akan membuat sekolah semakin berbenah dan melengkapi kekurangan.

"Yayasan itu berharap semua penyandang disabilitas mendapatkan pendidikan di sini. Jadi, tidak terbatas untuk disabilitas tertentu," ungkapnya.

Peralihan status SLB Panca Kasih jadi SLB Negeri Terpadu disebutnya berdasarkan kebutuhan, khususnya dalam menyiapkan layanan pendidikan khusus yang berkualitas.

"Belum ada SLB. Ada satu tapi swasta. Kalau swasta pengelolaannya terbatas. Tidak bisa siapkan sarana prasarana yang bagus," ujar Timotius Kambu.

Ia menyebut Dinas Pendidikan Papua Barat mengambil penuh tugas dan tanggung jawab untuk memperbaiki status layanan pendidikan jadi lebih baik di SLB Negeri Terpadu.

Acuan kurikulum di SLB Negeri Terpadu akan mengikuti kurikulum nasional. "Ada kurikulumnya sendiri berdasarkan jenis ke-tuna-an itu," katanya.

Baca juga: Pemkab Fakfak Papua Barat Rencana Bangun SLB

Selama ini, ucapnya, SLB tersebut masih memiliki kekurangan antara lain keterbatasan ruang kelas dan alat bantu.

"Jadi, segala kekurangan akan disiapkan pemerintah secara lengkap," kata Timotius Kambu.

Kelengkapan itu, ucapnya, merupakan upaya agar proses pembelajaran itu siswa di SLB tidak mengalami kesulitan.

Mereka diharapkan bisa menyerap pembelajaran dengan baik.

Guru berkualitas juga masih kurang di SLB Negeri Terpadu karena kurangnya minat untuk mengajar di SLB.

"Kami sedang berusaha menyekolahkan guru agar ada peminatan untuk di SLB. Tidak ada di Papua, tetapi ada di Bandung dan Yogyakarta," ujar Timotius Kambu.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved