Lulusan UNIPA Akan Dibekali SKPI, Prof Sepus Fatem: Wisudawan 2024 Jadi Pioner

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Rektor I UNIPA Bidang Akademik, Profesor Sepus Fatem, di sela pelatihan cara pembuatan SKPI, Rabu (28/2/2024).

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Universitas Papua (UNIPA) Manokwari menargetkan lulusan tahun 2024 bakal mengantongi ijazah, transkrip, dan surat keterangan pendampingan ijazah atau SKPI.

Hal ini diungkapkan Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik UNIPA, Profesor Sepus Fatem, di sela pelatihan cara pembuatan SKPI.

Pelatihan cara pembuatan SKPI digelar selama dua hari (27-28 Februari) di aula utama UNIPA difokuskan bagi mahasiswa semester akhir dan para dosen koordinator program studi (prodi).

"Lulusan UNIPA tahun 2024 ini adalah pionir (lulusan pertama) yang diharapkan dapat mengantongi 3 (tiga) produk, yakni ijazah, transkip nilai, dan SKPI," ujar Sepus Fatem, Rabu (28/2/2024). 

Ia mengatakan ijazah dan transkip nilai merupakan bukti (hard skill) mahasiswa yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi (PT).

Baca juga: Masifkan Cara Pembuatan SKIP di Kampus, Profesor Fatem: Alumni UNIPA Wajib Punya Catatan Softskill

 

Sementara dokumen SKPI akan memuat kemampuan (softskill) mahasiswa berkaitan dengan disiplin, kepemimpinan dan manajemen.

Ia lalu berharap setelah pelatihan, semua mahasiswa semester akhir wajib memberikan laporan formulir kegiatan di luar kampus yang dapat  rekognisi oleh program studi hingga fakultas.

"Kami targetkan pada wisuda Agustus dan November 2024 para wisudawan UNIPA menerima tiga produk, yakni ijazah, transkrip nilai dan SKPI," kata Sepus Fatem.

Ia mengakui SKPI sudah menjadi kebutuhan sehingga tak terbatas pada sosialisasi atau pelatihan, namun segera dilaksanakan karena saat ini PT memiliki instrumen kewajiban yang harus dibenahi.

Baca juga: Dekan FKIP Unipa Hengki Mofu Dorong Fungsi Pengawas Sekolah untuk Masalah Guru Pedalaman yang Absen

"Produk SKPI harus dilaksanakan karena merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama setiap PT di seluruh Indonesia. Suka atau tidak, UNIPA harus bergerak maju dan besar, karena UNIPA adalah PT besar di tanah Papua," ujar Sepus Fatem.

Profesor Fatem juga mengungkap tentang komitmen UNIPA untuk lebih dan maju dengan membangun kapasitas internal (dosen, mahasiswa dan tehnik).

Lainnya adalah membangun jejaring di luar kampus dengan pemerintah, alumni, masyarakat adat, serta pelaku bisnis dan usaha. 

"Yang kami selenggarakan hari ini merupakan kebutuhan institusi berdasarkan instrumen kinerja pemerintah yang diberikan kepada kita (Universitas Papua) karena kita tidak bisa bekerja di luar instrumen itu," kata Profesor Fatem.