Info Unipa
Dekan FKIP Unipa Hengki Mofu Dorong Fungsi Pengawas Sekolah untuk Masalah Guru Pedalaman yang Absen
Menurut dia, kekurangan guru di daerah pedalaman Papua membuat aktivitas belajar-mengajar tidak maksimal.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Papua (Unipa) Hengki Mofu mendorong penguatan tugas, fungsi dan peran pengawas sekolah.
Terutama fungsi pengawasan di sekolah-sekolah yang berada di pinggiran kota hingga daerah pedalaman.
Hengki mengatakan, hasil kajian tim FKIP Unipa menunjukkan salah satu persoalan pendidikan di daerah pedalaman yakni ketidakhadiran guru.
Baca juga: FKIP Unipa Cetak Lulusan Siap Mengabdi di Pedalaman Papua, Dorong Kesejahteraan Guru
Baca juga: FKIP Unipa Siap Jadi “Oase” Pendidikan di Tengah Konflik Kabupaten Puncak
“Masalah pendidikan di daerah pedalaman tergolong kompleks, maka dibutuhkan kontrol pendidikan dari pengawas Dinas Pendidikan,” ungkap Hengki Mofu saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com, di Manokwari, pada Senin (26/2/2024).
Menurut dia, kekurangan guru di daerah pedalaman Papua membuat aktivitas belajar-mengajar tidak maksimal.
Imbasnya, literasi dan numerasi tidak berakar kuat bagi peserta didik khususnya di tingkat sekolah dasar.
Untuk itu, ia menyarankan, pengawas sekolah bisa memperkuat fungsi pengawasan salah satunya melalui kolaborasi dengan perangkat kampung.
Sehingga, aparat kampung juga sigap melaporkan aktivitas pembelajaran di sekolah yang berada di wilayahnya.
Ia menyebut, fungsi pengawasan juga bisa dilakukan dari segi kebijakan. Misalnya, memperketat syarat kenaikan pangkat guru dengan absensi yang teratur dan valid.
“Bisa cek apakah belajar-mengajar jalan atau tidak. Kalau tidak, sudah berapa lama dan kenapa, itu bisa didapat juga dari kepala kampung,” jelasnya.
Di sisi lain, ia pun mendorong pemerintah meningkatkan kesejahteraan guru yang bersedia mengabdi di daerah pedalaman.
Lantaran, ucapnya, hanya guru-guru terpanggil yang bersedia menjadi guru di daerah pedalaman dengan segala keterbatasannya.
Kesejahteraan guru pedalaman, itu bisa dari segi finansial, fasilitas penunjang seperti rumah dan keamanan yang terjamin.
Ia mengaku, mahasiswa FKIP Unipa disiapkan secara kompetensi maupun mentalitasnya menjadi guru di pedalaman Tanah Papua.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.