Info Unipa
FKIP Unipa Cetak Lulusan Siap Mengabdi di Pedalaman Papua, Dorong Kesejahteraan Guru
Menurut dia, hanya orang-orang terpanggil yang mengiyakan menjadi guru di pedalaman Papua di tengah segala keterbatasan.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Papua (Unipa), disiapkan secara kompetensi maupun mentalitasnya menjadi guru di pedalaman Tanah Papua.
Lantaran, hasil kajian Unipa mengungkap bahwa kekurangan bahkan ketidaan guru merupakan alarm pendidikan di daerah pedalaman Papua.
Dekan FKIP Unipa Hengki Mofu mengatakan, mahasiswa dilatih menjadi guru profesional di pedalaman Papua melalui program praktik pengalaman lapangan (PPL).
Baca juga: Ungkap Keunikan Alam Pegaf dengan Riset, Profesor Fatem: UNIPA Hadir Untuk Pembangunan Berkelanjutan
Baca juga: Hengki Mofu: Sekolah Sepanjang Hari Berbuah Positif, FKIP Unipa Siapkan Lulusan Guru Profesional
Mahasiswa FKIP Unipa akan menjalani program PPL selama satu semester atau enam bulan di daerah pedalaman Papua Barat, seperti di Kabupaten Teluk Bintuni dan Pegunungan Arfak (Pegaf).
Menurut dia, hanya orang-orang terpanggil yang mengiyakan menjadi guru di pedalaman Papua di tengah segala keterbatasan.
Sehingga, ia mendorong pemerintah daerah di Tanah Papua untuk meningkatkan kesejahteraan guru pedalaman, baik secara finansial maupun fasilitas penunjang lain.
“Di saat orang-orang mau mengajar di tengah glamour-nya kota, sekarang ada yang bersedia ditempatkan di daerah pedalaman. Bagaimana Pemda tergerak untuk memperhatikan,” ungkap Hengki Mofu saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com, di Manokwari, Kamis (22/2/2024).
Ia menyebut, program PPL mahasiswa FKIP Unipa di pedalaman Kabupaten Teluk Bintuni bekerja sama dengan LNG Tangguh Bintuni.
Sementara program mengajar di sekolah-sekolah pedalaman di Kabupaten Pegunungan Arfak, FKIP Unipa berkolaborasi dengan Yayasan Terang Papua.
Selama program PPL di pedalaman Papua Barat, ia mengaku, mahasiswa FKIP Unipa mampu beradaptasi dengan medan perjalanan yang tidak mudah, seperti jalan rusak maupun gelombang laut.
Ditambah kekurangan pasokan air bersih dan kendala jaringan telekomunikasi.
Menurut dia, setelah mahasiswa FKIP Unipa berhasil menjalani program PPL, itu akhirnya para alumni siap mengabdi di pedalaman Papua manapun.
Hal ini terlihat dari kesanggupan alumni FKIP Unipa terlibat dalam program sekolah sepanjang hari (SSH) di pedalaman Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat.
“Karena sudah terbiasa dari PPL, jadi mereka katakan siap kalau mau ditempatkan di daerah pedalaman,” tandas Hengki Mofu.
Sebagai informasi, FKIP Unipa menawarkan program studi di antaranya Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Pendidikan MIPA, mencakup Pendidikan Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
Pada 2023, FKIP Unipa mulai membuka program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
FKIP Unipa juga memfasilitasi para guru profesional untuk menempuh Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan maupun pra jabatan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.