Kisah Albertus Kambia, Pemuda Teluk Bintuni yang 'Menabrak Hujan' Hingga Raih Mimpi ke Singapura

Bermodal jas hujan tipis, Albertus Kambia menuju Polda Papua Barat untuk mengurus dan menyerahkan berkas terakhir seleksi SIYLEP 2025. 

Dokumentasi Albertus Kambia
LOLOS SIYLEP 2025 - Albertus Kambia, mahasiswa FKIP UNIPA yang lolos seleksi Singapore-Indonesia Youth Leaders Exchange Programme (SIYLEP) 2025.  

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Di tengah derasnya hujan yang mengguyur Manokwari pada suatu sore,  mahasiswa bernama Albertus Kambia memantapkan tekadnya. 

Bermodal jas hujan tipis, ia menuju Polda Papua Barat untuk mengurus dan menyerahkan berkas terakhir seleksi Singapore-Indonesia Youth Leaders Exchange Programme (SIYLEP) 2025. 

Semua demi satu tujuan mengangkat nama Papua Barat di panggung internasional.

Ia adalah anak muda asal Teluk Bintuni yang duduk di semester akhir di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Papua (UNIPA). 

Sebuah pengumuman dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, lewat Surat Keputusan Nomor: PP.03.05/6.5.42/D-I/VI/2025, menyebut namanya secara resmi sebagai peserta terpilih dalam program pertukaran pemuda bergengsi antara Indonesia dan Singapura.

Baca juga: Albertus Kambia Wakili Papua Barat ke Singapura

 

Di balik pengumuman itu tersimpan perjalanan panjang penuh perjuangan dan keraguan.

“Saya sempat ragu apalagi saat seleksi tingkat provinsi saya hanya ada di peringkat dua,” ujar Albertus Kambia mengenang proses seleksi yang menegangkan.

Peringkat dua bukan berarti tak punya peluang, tetapi cukup membuatnya berada di persimpangan antara harapan dan pesimisme.

Namun, ada ucapan Kepala Dinas Pendidikan setempat menyalakan kembali harapan Albertus Kambia.

"Belum tentu yang peringkat satu yang akan dipilih," ucap pejabat yang mengumumkan hasil seleksi tingkat provinsi.

Kalimat itu menyalakan bara optimisme dalam mahasiswa FKIP Unipa tersebut.

Albert memutuskan untuk tidak menyerah dan terus mengurus semua persyaratan meskipun harus berpacu dengan waktu dan melawan cuaca yang tidak bersahabat.

Pada hari terakhir pengumpulan dokumen, ia nyaris menyerah karena terhambat hujan saat hendak mengurus SKCK dokumen penting yang hanya bisa dikeluarkan oleh kepolisian. 

Baca juga: Cerita Albertus Kambia, Mahasiswa Unipa yang Lolos Wakili Papua Barat di Program PPAN 2025

Karena Polresta Manokwari menolak KTP dari luar daerah, ia harus melanjutkan perjalanan ke Polda Papua Barat

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved