TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dalam mewujudkan target prevalensi stunting pada angka 14 persen untuk tahun 2024 secara nasional, sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Fakfak, Papua Barat telah melakukan sejumlah gebrakan.
Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom mengatakan, dibutuhkan kolaborasi semua komunitas untuk mengatasi persoalan stunting.
"Inisiasi perubahan ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama sebagai masyarakat untuk melindungi generasi masa depan di Bumi Mbaham Matta," kata Yohana Dina Hindom saat diwawancarai Tribun, Jumat (5/7/2024).
Baca juga: Tim Enam Pendataan Stunting di Mansel Papua Barat Mulai Aksi, Pastikan Data Seratus Persen
Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pemkab Fakfak Papua Barat Fokus Pengisian Master Ansit
Selain itu, pentingnya edukasi gizi yang seimbang, pemberian ASI eksklusif, dan pencegahan penyakit infeksi guna mengurangi angka stunting di Fakfak ini.
Sosialisasi dari tingkat keluarga telah diupayakan dilakukan secara menyeluruh oleh OPD teknis terkait, dan perlu dukungan serta kolaborasi semua pihak.
"Dukungan aktif dari seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan mencegah stunting di daerah kita tercinta ini," ujarnya.
Lalu untuk memperkuat upaya penanganan stunting, Yohana Hindom mengatakan kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama.
"Itu telah dilakukan, makanya kami meminta partisipasi aktif dari seluruh komunitas untuk memberikan perhatian ekstra terhadap gizi anak-anak kita, baik di dalam kota maupun di kampung-kampung," jelasnya.
Bagi Yohana Hindom, setiap langkah kecil dapat memberikan dampak besar serta perubahan ke arah lebih baik dalam menangani stunting di Kabupaten Fakfak.
(*)