TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Demo mahasiswa menolak rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang Pengendalian Minuman Keras (Miras) di kantor DPRK Manokwari berakhir "seru".
Pantauan Tribun, aksi demo solidaritas mahasiswa yang tergabung dari BEM, OKP Cipayung, Ikatan Kedaerahan dan masyatakat itu diterima langsung oleh Ketua DPRK Manokwari, Jhoni Muid.
Di akhir penyerahan aspirasi, rombongan mahasiswa kemudian ditawarkan "uang makan" oleh oknum anggota DPRK.
Baca juga: Mahasiswa Desak DPRK Manokwari Batalkan Ranperda Pengendalian Miras, Jhoni Muid: Itu Inisiatif Pemda
"Ini ada uang Rp 2 juta, bukan sogok ya, tapi ini kami berikan untuk adik-adik ongkos makan," kata salah satu anggota DPRK Manokwari.
Mendengar tawaran itu, rombongan mahasiswa aksi yang dipimpin Yusuf Reski Lelo terlihat berembuk sesaat.
Setelah berembuk, Lelo dengan suara lantang mengatakan, bahwa tidak menerima tawaran duit tersebut.
Penolakan itu disampaikan secara terbuka menggunakan pengeras suara (speaker) disaksikan seluruh anggota DPRK hingga aparat keamanan di sekitar lokasi aksi.
"Maaf bapak-ibu, tujuan kami ke sini (DPRK) bukan seperti demikian, sehingga kami sepakat untuk tidak menerima. Terima kasih Tuhan berkati kita," kunci Lelo disambut sorak tepuk tangan rekan-rekannya sambil berlalu dari halaman kantor DPRK Manokwari.
Baca juga: Didemo Mahasiswa, Bupati Hermus Indou Akui Miras Merusak Generasi
Sebelumnya, Ketua DPRK Manokwari Jhoni Muid mengakui bahwa Ranperda Pengendalian Miras merupakan inisiatif Pemda Manokwari.
"Ranperda Miras yang sedang kami bahas ini merupakan inisiatif Pemda Manokwari," katanya.
Ia juga berjanji untuk menghadirkan mahasiswa saat uji publik (nanti).
"Kami akan melakukan uji publik terhadap Ranperda tersebut. Jika baik, kita angkat kepala. Kalau tidak baik, maka kita tunduk kepala dan tolak," tegas Ketua DPRK saat menerima aspirasi mahasiswa.