Ini Alasan Pelindo Naikkan Tarif Pelabuhan Fakfak, DPRK Bandingkan Harga di Sorong

Pelindo memaparkan alasan mengapa menaikkan tarif masuk penumpang ke Pelabuhan Fakfak, Papua Barat.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA
PELABUHAN FAKFAK - Potret Pelabuhan Fakfak, Papua Barat, Jumat (3/10/2025). PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 Fakfak mengungkapkan alasan kenaikan tarif masuk penumpang ke Pelabuhan Fakfak, Papua Barat. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memaparkan alasan mengapa menaikkan tarif masuk penumpang ke Pelabuhan Fakfak, Papua Barat.

Tarif tersebut naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 22.500 per penumpang.

General Manager Pelindo Regional 4 Fakfak, Silas Warfandu mengatakan penyesuaian tarif sebagai upaya meningkatkan standar pelayanan.

Satu di antaranya adalah pengadaan X-Ray.

PELABUHAN FAKFAK - PT Pelindo Regional 4 Fakfak Papua Barat berkomitmen ke depannya melaksanakan penataan pelabuhan lewat Standar Operasional Prosedur (SOP), baru guna memastikan tata kelola yang lebih baik, Rabu (19/2/2025).
PELABUHAN FAKFAK - PT Pelindo Regional 4 Fakfak Papua Barat berkomitmen ke depannya melaksanakan penataan pelabuhan lewat Standar Operasional Prosedur (SOP), baru guna memastikan tata kelola yang lebih baik, Rabu (19/2/2025). (TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara)

Diketahui fungsi utama X-ray pada barang adalah sebagai alat keamanan dan pemeriksaan untuk melihat isi di dalam suatu benda tanpa harus membukanya, mendeteksi barang berbahaya seperti senjata dan narkoba, mencegah penyelundupan, serta memverifikasi integritas dan isi barang. 

"Ini sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan pelayanan, Pelindo Regional 4 Fakfak juga melakukan berbagai langkah nyata, salah satunya pengadaan X-Ray," katanya. 

Selain itu, adanya penambahan kursi di ruang tunggu penumpang, dan beberapa fasilitas lainnya.

"Tujuan utama adalah menjadikan Pelabuhan Fakfak sebagai gerbang transportasi laut yang aman, nyaman, dan andal bagi seluruh pengguna jasa," kata Silas Warfandu.

Protes dari Masyarakat

Aminudin, seorang warga mengaku harga yang dipatok terlalu mahal.

"Kami sebagai penumpang merasa dirugikan kalau sampai naik Rp 22.500 dari harga semula hanya Rp 10.000," keluhnya.

Sebagai warga biasa, masyarakat hanya bisa pasrah dengan kenaikan tarif masuk di Pelabuhan Fakfak.

"Mau dibebankan di Pelabuhan kah atau di Kantor Pelni kah saat kita beli tiket yah sama saja, intinya kenaikan besar sekali dengan harga segitu apa manfaat langsung yang calon penumpang dapatkan selama berada di Pelabuhan Fakfak," ujarnya.

Kondisi sarana prasarana di pelabuhan laut Fakfak juga dikritik masih jauh dari kata nyaman.

Tokoh Muda Fakfak, Yanpith Kambu berharap kenaikan tarif harus sesuai dengan pelayanan yang diberikan.

"Kami berharap ditelaah kembali, karena kalau sampai Rp 22.500 itu dirasa terlalu mahal, di mana-mana kalau kita bayar ada manfaat langsung yang kita dapatkan, beli tiket yah dapat tempat tidur, tetapi kalau ini apakah Pelindo berikan air minum atau makanan di Pelabuhan sambil kita tunggu kapal," katanya.

Baca juga: DPRK Fakfak Segera Panggil Pelindo Bahas Kenaikan Tarif Masuk Pelabuhan

DPRK Fakfak Panggil Pelindo

Komisi III DPRK Fakfak, Papua Barat, yang membidangi transportasi dan perhubungan segera memanggil Pelindo untuk membahas soal kenaikan tarif.

"Menyikapi keresahan masyarakat Fakfak soal informasi kenaikan tarif Pelabuhan bagi penumpang kapal, Komisi III DPRK Fakfak perlu memberikan beberapa masukan," kata Ketua Komisi III DPRK Fakfak, Abdul Karim Woretma, Selasa (7/10/2025).

PANGGIL PELNDO - Ketua Komisi III DPRK Fakfak, Abdul Karim Woretma, Selasa (7/10/2025). Ia mengatakan DPRK segera memanggil Pelindo untuk membahas kenaikan tarif masuk Pelabuhan Fakfak sebesar Rp 22.500.
PANGGIL PELNDO - Ketua Komisi III DPRK Fakfak, Abdul Karim Woretma, Selasa (7/10/2025). Ia mengatakan DPRK segera memanggil Pelindo untuk membahas kenaikan tarif masuk Pelabuhan Fakfak sebesar Rp 22.500. (TRIBUNPAPUABARAT.COM/ALDI BIMANTARA)

Legislatif meminta adanya sosialisasi secara menyeluruh terkait kenaikan harga masuk Pelabuhan Fakfak yang dipatok Pelindo.

"Banyak masyarakat dan terutama pengguna jasa Pelabuhan Fakfak yang belum mendapatkan penjelasan secara utuh," katanya.

Pihaknya lantas memanggil Pelindo untuk memberikan penjelasan konkret.

"Kami memanggil Pelindo Fakfak dalam waktu dekat guna meminta penjelasan secara konkret," ujar Abdul Karim Woretma.

Ia akan berkoordinasi secara internal di Komisi III DPRK Fakfak lalu memanggil Pelindo sekiranya dalam minggu ini.

"Kami akan mengundang Pelindo untuk rapat dengar endapat (RDP)," ucapnya.

Ia berharap apabila ada kenaikan tarif yang signifikan, maka harus ada peningkatan nyata layanan di Pelabuhan Laut Fakfak.

"Jangan sampai membebani para penumpang kapal dengan kenaikan tarif, tapi tak ada peningkatan kualitas layanan," ujar Abdul Karim Woretma.

Perbandingan tarif dari pelabuhan Kota Sorong Papua Barat Daya juga disorot.

"Kalau kita bandingkan dengan Kota Sorong Papua Barat Daya dengan fasilitas garbarata di Pelabuhan Laut saja tidak semahal kita di Fakfak yang naik sampai Rp 22.500," katanya.

Meski begitu, Abdul Karim Woretma mengimbau masyarakat Fakfak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved