RSUD Fakfak Hadirkan Lima Perubahan Strategis di Era Bupati Samaun Dahlan

Ringkasan Berita:

• Peningkatan Layanan dan Fasilitas: RSUD Fakfak menghadirkan sejumlah terobosan, mulai dari penegakan tata tertib pengunjung, program makan gratis pendamping pasien, peresmian ruang NICU, hingga peluncuran SIMRS, yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
• Komitmen Pemda: Bupati Samaun Dahlan menegaskan komitmen memperkuat infrastruktur dan SDM dengan rencana penambahan dokter spesialis, serta menekankan disiplin aparatur demi pelayanan publik yang lebih berkualitas.

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Fakfak, Papua Barat, terus berbenah di bawah kepemimpinan Samaun Dahlan.

Sebagai satu-satunya rumah sakit umum di Kabupaten Fakfak yang kini dipimpin Direktur Farid Fauzan Mahubessy, sejumlah perubahan signifikan mulai diwujudkan demi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

1. Penegakan Tata Tertib Pengunjung

RSUD Fakfak menetapkan aturan ketat bagi pengunjung pasien rawat inap.

Waktu berkunjung ditetapkan:

• Senin–Sabtu pukul 16.00–19.00 WIT.
• Minggu dan hari libur nasional pukul 11.00–13.00 WIT serta 16.00–17.00 WIT.

Pengunjung di luar jadwal resmi dilarang masuk. Anak di bawah 12 tahun tidak diperkenankan berada di ruang perawatan, sementara jumlah pendamping pasien dibatasi maksimal dua orang. 

Petugas keamanan juga dikerahkan untuk menegur keluarga pasien yang membesuk pasien melebih waktu ditentukan maupun di luar waktu membesuk, termasuk melebihi jumlah orang sebagaimana ketentuan berlaku.

2. Program Makan Gratis bagi Pendamping Pasien

Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Bupati Samaun Dahlan bersama Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik meluncurkan program makan gratis bagi pendamping pasien.

Program ini disambut positif masyarakat. “Kami senang karena lauknya berkelas, kadang ayam, udang, dan sayur,” ujar Nur Hidayah, warga Fakfak, Kamis (20/11/2025).

Ia menilai program ini meringankan beban keluarga pasien sekaligus meningkatkan kenyamanan selama mendampingi.

Baca juga: Bupati Samaun Dahlan Resmikan 4 Fasilitas RSUD Fakfak, Termasuk Ruang NICU

3. Peresmian Ruang NICU

Pada 12 November 2025, Bupati Samaun Dahlan meresmikan ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di RSUD Fakfak.

Fasilitas ini menjadi komitmen rumah sakit untuk memberikan perawatan intensif bagi bayi baru lahir dengan risiko tinggi atau kondisi kritis.

Selain NICU, turut dibangun gudang farmasi dan gedung laundry sebagai bagian dari penguatan infrastruktur rumah sakit.

4. Penambahan Tenaga Dokter Spesialis

Bupati Fakfak, Samaun Dahlan dalam komitmen nyata pada tahun 2025 dipastikan akan mendatangkan sebanyak 10 dokter spesialis di RSUD Fakfak Papua Barat.

"Saya minta untuk tahun 2026, kita harus tambah lagi dokter specialis dengan mengontrak 10 tenaga dokter specialis yang akan bertugas di RSUD Fakfak," ujar Bupati Samaun Dahlan dikutip TribunPapuaBarat.com di Fakfak.

Pihaknya akan mengkontrak 10 tenaga dokter spesialis agar dapat bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Fakfak.

Karena hanya membutuhkan dana sebesar Rp5 Miliar sekian sehingga tidak susah untuk mengontrak 10 dokter specialis.

"Kalau saya hitung itu 1 dokter spesialis dikontrak 45 juta untuk satu bulan di kali 12 bulan (1 tahun) kurang lebih dibutuhkan Rp500 juta sekian maka 10 dokter spesialis dalam satu tahun membutuhkan biaya kontrak sebesar Rp5 Miliar lebih,” ungkapnya.

Namun dengan dana yang nanti disediakan pada tahun 2026 mendatang dapat mengisi kekosongan tenaga dokter spesialis yang dibutuhkan di Kabupaten Fakfak untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Baca juga: 100 Hari Kerja Bupati, RSUD Fakfak Salurkan 15.032 Box Makanan Gratis ke Pengantar Pasien

5. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Pada Jumat, 3 Oktober 2025 lalu, Bupati Fakfak Samaun Dahlan secara resmi meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang terintegrasi dengan Layanan Terpadu Satu Pintu di RSUD Fakfak.

Ini merupakan terobosan sekaligus inovasi dalam kepemimpinannya,

Ia menegaskan bahwa tenaga medis adalah garda terdepan dalam menyelamatkan masyarakat, sehingga kesejahteraan mereka akan terus menjadi perhatian Pemerintah Daerah.

"Pemerintah hadir untuk melayani masyarakat mulai dari lahir hingga meninggal dunia. Dengan adanya SIMRS dan Layanan Terpadu Satu Pintu, masyarakat tidak lagi dipusingkan dengan urusan administrasi yang riebt," ujar Bupati Samaun Dahlan.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan integritas aparatur.

Bupati mengatakan, pelayanan publik yang berkualitas hanya bisa terwujud jika aparatur bekerja dengan penuh tanggung jawab.