KKB Papua
Tebar Teror di Yahukimo, 3 KKB Papua Nyatakan Bergabung, Punya Penembak Jitu dan Ada Pecatan TNI
TNI-Polri mengungkapkan bahwa sebanyak tiga kelompok kriminal bersenjata (KKB) bergabung melakukan aksi teror di Kabupaten Yahukimo, Papua.
Faisal mengatakan, selama Agustus 2021, aksi yang dilakukan KKB telah menewaskan tiga warga sipil.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan sejumlah aksi pembakaran.
Faisal menyebut, KKB di Yahukimo sudah bercampur dengan masyarakat setempat maupun mereka yang datang dari Kabupaten Nduga.
Jumlah mereka, kata Faisal, ada sekitar 30 orang.
Dari puluhan orang itu, beberapa di antaranya merupakan penembak yang terlatih yang saat ini memiliki enam pucuk senjata api.
Baca juga: Serang Aparat, KKB Tenius Gwijangge Punya Senjata Rampasan dari TNI yang Dilengkapi Teleskop
Adapun dari dua senjata yang mereka miliki, dua di antaranya merupakan senapan jenis SS2 yang dirampas dari anggota TNI di Dekai pada Mei lalu.
Faisal mengungkapkan anggota KKB yang telah bergabung di Yahukimo itu merupakan penembak terlatih. Sebab, tembakan mereka terarah dan mengumpul.
Hal itu diketahui ketika anggota Satgas Nemangkawi ditembaki KKB saat melakukan evakuasi terhadap jasad kedua pekerja jembatan di Yahukimo.
Akibat penembakan yang dilakukan KKB tersebut, empat anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi mengalami luka.
Dengan demikian, Faisal menyebut bahwa artinya tembakan yang dilepaskan mereka terbidik semua.
Itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar sangat terlatih.
"Anggota Satgas Nemangkawi saat mengevakuasi karyawan ditembaki KKB dan tembakannya terarah namun karena kita pakai mobil armor jadi tidak tembus," ucap Faisal.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Ungkap 2 KKB yang Paling Berbahaya di Papua, Ini Sosok Pemimpinnya
Namun begitu, Faisal menambahkan, KKB di Yahukimo tidak memiliki pimpinan. Adapun ketiga nama yang ada saat ini hanyalah tokoh-tokoh saja.
Adapun anggota Brimob dari Satgas Nemangkawi yang terluka dalam baku tembak dengan KKB di Dekai, Kabupaten Yahukimo, berjumlah empat orang.
Mereka masing-masing bernama AKP I Putu Edi Wirawan terkena rekoset di leher, Iptu Arif Rahman terkena di helm, Bripka Irwan alami rekoset di kaki kanan, dan Bharatu Nimrot terkena rekoset di tangan kanan. Rekoset adalah peluru yang memantul setelah ditembakkan.