Kasus Pembunuhan Subang, Dokter Forensik Ungkap Ada Bukti pada Kuku Amalia: Kita Periksa Lengkap

Hasil autopsi kedua jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), korban pembunuhan di Subang Jawa Barat, ditemukan petunjuk emas

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati
Kondisi makam Tuti dan Amalia dipasang tenda untuk proses autopsi, di Pemakaman, Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (2/9/2021). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Hasil autopsi kedua jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), korban pembunuhan di Subang Jawa Barat, ditemukan petunjuk emas untuk mengungkap kasusnya.

Sejak kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang terjadi pada 18 Agustus 2021, pelakunya belum tertangkap.

Kepolisian melakukan dua kali autopsi untuk mendapatkan petunjuk kematian tak wajar Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca juga: Kuasa Hukum Yoris dan Danu Sebut Kliennya Terpojokkan soal Kasus Pembunuhan Subang: Mereka Ketakutan

Tenda di makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Makam keduanya dibongkar dan polisi melakukan autopsi ulang.
Tenda di makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Makam keduanya dibongkar dan polisi melakukan autopsi ulang. (TribunJabar.id/Dwiky MV)

 

Autopsi pertama dilakukan pada 18 Agustus 2021, sedangkan autopsi kedua dilakukan ahli forensik Polri Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Dikutip dari Tribunnews, dr Kombes Pol Sumy Hastri Purwanti, mengatakan sudah menemukan petunjuk dari jasad korban yang dicocokkan dengan bukti lainnya. Ia menyebutnya sebagai petunjuk emas.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata Hastry dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).

Hastry mengatakan autopsi pertama sudah dilakukan secara baik.

Namun, autopsi kedua bersifat untuk memastikan. Hasilnya akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.

Dr Hastry tak melakukan autopsi pertama karena sedang bertugas di Jawa Tengah, tapi ia menyimpan hasilnya.

"Kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik. Saya melengkapi saja dan memastikan kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.

Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Subang, Terungkap Yosef Nangis Berkeluh Kesah pada Yoris: Papa Merasa Dicabut Nyawa

"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.

Salah satu petunjuk yang ditemukan dari autopsi kedua adalah jejak pada kuku korban.

Bukti pada kuku Amalia ini menunjukkan dugaan kalau korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved