Cerita Warga Desa Wadas yang Sebut Keluarganya Jadi Korban Kekerasan: Anak Saya Dipukul, Ditendang
Kisah memilukan datang dari penolak tambang di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang tak setuju menyerahkan lahannya.
Senada dengan itu, Kepala Desa Wadas Fahri, juga mengatakan bahwa tak ada aparat yang represif meski ratusan polisi mendatangi Desa Wadas.
Menurut Fahri, narasi adanya tindakan respresif itu tidak benar.
"Untuk di lapangan, warga saya juga kondusif saja, untuk pelaksanaan pengukuran tanah yang sudah dijadwalkan saat itu ada 3 hari juga berjalan dengan lancar," jelas Fahri, Kamis (10/2/2022).
"Selama ini dari proyek strategi nasional ini dilaksanakan diawalnya juga koordinasi, sosialisasi ke masyarakat dari tahapan-tahapan dilalui."
Fahri lantas membenarkan ada sejumlah warganya yang menolak adanya proyek tersebut.
Ia menyebut penolakan itu disebabkan karena warganya yang belum memahami dampak positif proyek ini.
"Ya, itu ada sekitar 25 orang itu mungkin karena belum tahu ini adalah proyek yang harus dilaksanakan pihak pemerintah, nantinya saya akan koordinasi lagi ke warga yang tanahnya belum boleh diambil untuk Bendungan Bener itu," ucap Fahri.
"Sebenarnya pemerintah sudah memberikan sosialisasi ke masyarakat, nantinya akan mendapat Pendapatan Asli Daerah (PAD), ada wisata dan sebagainya yang nantinya akan dikelola BUMdes, kemudian hasilnya juga akan dikembalikan ke masyarakat," tandasnya.
Simak keterangan Fahri di menit ke-2:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Trauma Warga Penolak Tambang di Wadas: Anak Saya Dipukul, Ditendang, Diborgol sampai Malam
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Bentrok-di-Wadas.jpg)