Sebut KKB di Papua Takut Berhadapan dengan TNI-Polri, Pengamat: Makanya Mereka Menyerang Pekerja
Aksi penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyasar ke pekerja, dinilai pengamat intelijen dan terorisme, karena takut akan TNI-Polri.
"Negara tidak boleh kalah di sini, negara harus hadir di Papua melindungi masyarakat memastikan pembangunan berjalan lancar, dan kalau ada kelompok-kelompok yang mengancam masyarakat itu harus ditindak tegas," lanjutnya.
Selain itu, kata Stanislaus, pemerintah juga harus berdialog dengan masyarakat terkait pembangunan, jangan sampai nanti pembangunan ini masyarakat tidak tahu siapa yang bangun.
"Jadi dialog tetap dilakukan, tetapi perlindungan terhadap masyarakat, perlindungan terhadap pembangunan juga harus dilakukan," pungkasnya.
Baca juga: KKB Juga Tewaskan Anak Kepala Suku Gome saat Serang Karyawan Palapa Timur, Ini Kata Polisi
Sebelumnya diberitakan, delapan pekerja jaringan telekomunikasi tewas ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).
Para korban ditembaki ketika sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel yang lokasinya berada di ketinggian dan belum terdapat akses jalan darat.
"Akibat dari penyerangan tersebut, 8 orang karyawan PTT meninggal dunia, hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang Karyawan PTT yang selamat berinisial NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, melalui keterangan tertulis, Kamis (3/3/2022).
(*)
Berita KKB Papua Lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat: Kalau Menyerang Aparat, KKB Akan Hitung-hitung dan Kalah, Makanya Menyerang Pekerja"