Stunting di Papua Barat

Tiba di Bandar Udara Rendani, Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Disambut Tarian Khas Papua

Tri Suswati Tito Karnavian disambut tarian setiba di Papua Barat. Kedatangan ke Manokwari ingin membahas cara menekan stunting

Penulis: redaksi | Editor: Jefri Susetio
TribunPapuaBarat.com
DISAMBUT: Tri Suswati Tito Karnavian (memakai mahkota) beserta rombongan disambut tarian setiba di Bandar Udara Rendani, Manokwari, Papua Barat. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Tri Suswati Tito Karnavian bersama rombongan disambut tarian setiba di Bandar Udara Rendani, Manokwari, Papua Barat.

Berdasarkan pengamatan TribunPapuaBarat.com di lokasi, rombongan Tri Suswati Tito Karnavian disambut tarian dan beberapa penarinya injak piring. Kemudian, adanya penyematan mahkota.

Dan, pengalungan manik-manik. Penyambutan itu merupakan khas budaya lokal Papua bila tamu kehormatan datang.

Baca juga: Istri Tito Karnavian Berbagi Langkah Praktis Kurangi Stunting di Papua Barat

Baca juga: Ketua Umum TP-PKK, Tri Suswati: Kader PKK jadi Mitra Pemerintah Papua Barat Menekan Stunting

Kedatangan Tri Suswati Tito Karnavian terkaitpaut dengan pembukaan kegiatan Asistensi Program B2SA dan Isi Piringku dengan pangan lokal di Auditorium Provinsi Papua Barat.

Langkah Tekan Stunting di Papua Barat.

Pada pemberitaan sebelumnya, Tri Suswati Tito Karnavian menyampaikan ada beberapa langkah untuk mengurangi stunting di Provinsi Papua Barat.

"Langkah praktisnya adalah menyiapkan makanan yang bergizi dan seimbang untuk anak-anak, tidak harus mahal, seperti telur," katanya usai membuka secara resmi asistensi program B2SA dan isi piringku dengan pangan lokal.

Acara itu digelar di Gedung PKK dan Auditorium Provinsi Papua Barat, Selasa (28/6/2022) mulai pukul 13.00 hingga 14.20 WIT.

Baca juga: Papua Barat Jadi Prioritas Tri Suswati Tito Karnavian Dalam Penanganan Stunting, Begini Alasannya

Baca juga: Rektor UNIPA Sambut Kehadiran TribunPapuaBarat.com, Kiranya Bersinergi Bangun SDM Papua Barat.

Lebih lanjut ia bilang, saat ini perkembangan teknologi memudahkan untuk mendapat informasi sebanyak-banyaknya.

Informasi cara menyiapkan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), bisa didapat hanya dengan satu sentuhan jari di mesin pencari.

Oleh karena itu, ia berharap agar para ibu menggunakan gadgetnya untuk meningkatkan kualitas keluarga.

Tri mengakui masih ada beberapa daerah yang memiliki budaya yaitu tidak terbiasa dengan menyiapkan pangan berimbang, segar dan bergizi.

"Papua Barat punya potensi sumber daya alam yang bisa bantu cegah stunting," ujar isteri Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Sagu dan sukun merupakan pangan lokal Papua yang sedang digiatkan TP-PKK Provinsi Papua Barat untuk mengurangi stunting.

Oleh sebab itu, TP PKK Provinsi Papua memberikan bingkisan olahan sagu dan sukun kepada Tri dalam acara pembukaan tersebut.

Pada 2022, tercatat angka stunting di Papua Barat secara nasional berada pada angka 26,2 persen dari 13 kabupaten dan kota.

Enam di antaranya memiliki prevalensi stunting di atas 30 persen.

Padahal menurut organisasi kesehatan dunia, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen.

Ia berharap asistensi yang berlangsung dari 28 - 30 Juni ini, dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved