TEMUKAN Ikan Terjebak di Limbah Plastik, Ekosistem Laut Pulau Lemon Memperihatinkan
Ekosistem laut di Pulau Lemon, Kelurahan Kwawi, Distrik Manokwri Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat sangat memperihatinkan
Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Haryanto
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Ekosistem laut di Pulau Lemon, Kelurahan Kwawi, Distrik Manokwri Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat sangat memperihatinkan.
Kepala Suku Ecodefender Manokwari Angkatan 2022, Karel Alfando Yembise mengungkapkan, kondisi tersebut sudah diamati sejak delapan tahun belakangan.
Warga setempat pun menjadi korban akibat pencemaran lingkungan yang berasal dari limbah.
"Warga di sana sudah merasakan dampaknya," kata Karel Alfando Yembise saat ditemui TribunPapuaBarat.com di kantor Econusa, Jalan Manunggal Dalam Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Sabtu (06/08/2022).
Baca juga: Keprihatinan Pulau Lemon jadi Tempat Bertumpuknya Sampah
Menurutnya, dampak yang dialami warga akibat pencemaran lingkungan di Pulau Lemon adalah, rusaknya ekosistem laut.
"Sebagian masyarakat di sana sekarang kalau mencari ikan sulit. Bahkan mereka harus ke Sorong," ujarnya.
Hal itu, lanjut Karel, disebabkan oleh rusaknya coral atau terumbuh karang akibat ditutupi sampah plastik dalam jangka waktu yang cukup lama.
"Kalau kita lihat coral di sana itu warnanya sudah putih. Tidak seperti kondisi normalkan warna-warni," ungkapnya.
Baca juga: Sampah Berserakan di Pelabuhan Manokwari, Pelindo: Saat Ada Kegiatan Kapal Pasti Kotor
Selain menutupi coral, ikan-ikan pun biasanya terjebak di dalam limbah plastik yang berasal dari darat.
"Waktu kami kegiatan di sana, kami temukan ada ikan yang terjebak di dalam sampah plastik. Ada juga teripang yang kami dapati disana kondisinya rusak,"bebernya.
Pihaknya berupaya melakukan langkah kongkret dalam menjaga ekosistem laut di Pulau Lemon
Caranya, dengan menanam 100 pohon manggrove dan juga melakukan pembersihan di bibir pantai.
"Intinya itu limbah ini datang dari darat atau Manokwari. Karena kalau kita kesana lihat areal pemukiman warga bersih. Tapi kalau di bibir pantai yang banyak limbah," pungkasnya. (*)